SUBANG-Penjualan mobil bekas anjlok semenjak ada Covid-19. Bahkan pembiayaan kredit mobil pun terkendala. Di Satu sisi, masyarakat kini banyak yang menjual mobil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Penjualan mobil bekas yang anjlok diakui juga oleh Sekar Jaya Motor Dangdeur – Subang. Pengelola Sekar Jaya Motor Dangdeur, Hadi mengatakan, pada Januari – Maret 2020 penjualan mobil bekas masih normal. Perbulannya rata – rata lima mobil bisa terjual.
Namun memasuki April – Mei 2020 penjualan anjlok dan sangat drastis bahkan mencapai 100 persen penurunannya.
“Covid-19 ini sangat berdampak, bahkan 100 persen anjloknya,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Kamis (28/5).
Dia menuturkan, penjualan yang sangat menurun tersebut dikarenakan animo masyarakat untuk membeli kendaraan roda empat sangat rendah. Dia menduga masyarakat saat ini lebih mementingkan kebutuhan sehari-hari.
Hadi menuturkan, untuk mobil yang dijual antara lain Yaris, Sigra, Civic, Vios dan Xenia, Avanza dan lainnya kini masih tersedia.
Dia menyampaikan, dalam pembelian unit juga terkendala dari aspek pembiayaan. Ada beberpa leasing yang mengeluarkan kebijakan stop selling karena pandemi Covid-19 ini.
“Ya di kita saja stok sangat menumpuk, terlebih adanya kebijakan dari bebarapa leasing,” ujarnya.
Malah saat ini, kata Hadi, dibandingkan dengan yang membeli mobil malah banyak yang hendak menjual. Diakuinya banyak masyarakat yang ingin menjual mobil ke showroom mobil bekas, dengan alasan membutuhkan biaya untuk hidup di tengah pandemi Covid-19.
“Banyak juga yang berniat menjual mobilnya dan datang ke sini,” katanya.
Sementara itu, Warga Perumahan Buana Subang Kencana, Rawabadak Riris (34) mengaku berniat menjual mobilnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dia menuturkan, mobil hanya kebutuhan tersier dan tidak terlalu diutamakan. Bahkan rekan-rekannya saat ini banyak yang ingin menjual mobil.
“Banyak mulai dari temen kerja, saudara bahkan tetangga semua menjual mobilnya saat ini,” ungkapnya.(ygo/man/ysp)