“Baru setelah itu lahirlah pengumuman tersebut, sehingga kami tidak terlalu kaget. Tapi, apapun reaksinya dari umat Islam, kami yakin bahwa para calon haji yang akan berangkat 2020 akan sabar dan ikhlas menerimanya,” ujar KH Abun.
Pihaknya juga menyadari keputusan itu karena bukan keinginan dari Menteri Agama, tapi memang keadaan yang menuntut keputusan itu lahir. Yaitu, dengan musibah yang menimpa bukan hanya kepada Bangsa Indonesia, tetapi juga kepada seluruh bangsa di dunia.
“Mudah-mudahan kita semua panjang umur dan bisa berangkat tahun depan. Dan saya mengharapkan bahwa uang yang sudah masuk itu sebaiknya tidak diambil. Supaya kita tahun depan tinggal berangkatdan tidak usah lagi memikirkan uangnya,” katanya.
Di samping itu, khawatir uang yang diambil itu malah nanti akan terganggu. “Niatkan saja ini untuk ibadah jadi sudah lupakan lah uang yang sudah kita serahkan ke pemerintah atau ke Departemen Agama. Apalagi nanti Kementerian Agama akan memberikan kompensasi,” ujarnya.
Dirinya pun menyarankan agar semua jemaah membiarkan saja uang itu sehingga menjadi kebaikan untuk semua saat dikelola oleh negara.
“Insya Allah kita diberikan lagi rizki lainnya. Diberikan lagi rizki dari usaha yang lainnya. Insya Allah berkah dan Allah SWT akan menjaga harta kita dan badan kita,” ucapnya.
Ingat, kata Kiai Abun, sebuah hadis yang menyebutkan ‘jaga harta kamu dengan mengeluarkan zakat’. Kemudian, ‘obatilah, sembuhkanlah penyakitmu dengan banyak sedekah. Lalu, ‘Hadapilah banyak musibah itu dengan berbagai doa’. Seeta, ‘sedekah itu akan membentengi dari bala.
“Lupakanlah itu kalaupun tidak bisa haji tahun depan. Ingatlah kita sudah menitipkan harta kepada Allah SWT, Insya Allah apa pun itu akan manfaat buat kita kelak di akhirat,” ucapnya.(add/ysp)