Dilema Pandemi dan Sepakbola Nasional

0 Komentar

Oleh: Arif Mukti Ramadhan
Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia

Sepakbola sebagai olahraga dengan jutaan penggemar fanatik sejagat raya sudah bukan hal yang mengherankan di zaman sekarang ini, hampir setiap minggu ada saja pertandingan yang dihelat di planet bumi ini. Namun hal itu mungkin sedikit berubah ketika musibah Covid-19 datang, dunia sepakbola menjadi korban keganasan pandemi Covid-19. Sudah hampir empat bulan lamanya masa pandemi Covid-19 datang dan merenggut banyak nyawa di Indonesia.
Tercatat per tanggal 2 Juni 2020 total 1.663 orang meninggal dunia karena kasus Corona. Selain merenggut banyak korban jiwa, pandemi ini menyebabkan pula banyak orang yang hilang pekerjaan. Hal ini disebabkan karena banyak tempat umum seperti tempat pariwisata, toko swalayan, bahkan dalam hal perkantoran pun ikut dibatasi seiring intruksi pemerintah untuk membatasi kegiatan sosial berskala besar yang tentu dampaknya dapat di rasakan secara langsung oleh masyarakat.
Lahan kerja masyarakat menurun dan pendapatan pengusaha menurun sehingga penghentian hubungan kerja (PHK) adalah salah satu solusi guna mengurangi pengeluaran perusahaan di tengah pandemi Covid-19 ini. Tak terkecuali di dunia olahraga pun terkena imbasnya. Di kompetisi eropa para pemain, staf, hingga pelatih menjadi korban keganasan virus Covid-19 ini.
Tercatat bek Juventus Daniele Rugani menjadi pesepakbola profesional pertama yang terkena virus Corona. Insan sepakbola di benua biru banyak terinfeksi Covid-19 karena mungkin tertular oleh pasien positif lain. Data menunjukan peningkatan kasus positif yang melonjak tajam di benua Eropa dalam bulan Maret 2020.
Melihat realita yang didapatkan pemain asal klub turin tersebut. Kompetisi di Italia pun juga melakukan langkah pemberhentian sementara kompetisi mereka karena pandemi yang merebak. Tak terkecuali dengan kompetisi olahraga Indonesia setelahnya, dalam hal ini olahraga sepakbola yang mayoritas masyarakat Indonesia gandrungi . Pada bulan maret akhir PSSI mengumumkan untuk menghentikan kompetisi liga 1 dan liga 2 sampai batas waktu yang tidak ditentukan karena atas dasar tetap berpedoman pada Peraturan Kesehatan dan Status Tanggap Darurat Covid-19 yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

0 Komentar