BANDUNG BARAT-Meski di tengah Covid-19, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) telah dimulai dan terlihat relatif santai. Pasalnya selain pendaftaran melalui online, juga karena adanya Prosedur Operasional Sekolah (POS) masa pandemi Covid yang harus ditaati.
Pantauan Pasundan Ekspres, di SMA Negeri 1 Lembang, tidak banyak orang tua siswa yang berkonsultasi mengenai PPDB yang datang ke Sekolah. “Sebenarnya kan pendaftaran juga melalui On line, jadi bisa mendaftar dari rumah asal ada jaringan internet atau pendaftaran dilakukan oleh pihak sekolah,” kata Otang Suyatna, Panitia PPDB SMA N 1 Lembang.
Saat PPDB pun, Ia mengatakan selama pandemik Covid-19 ini, sekolah pun tetap menggunakan prosedur kesehatan standar WHO. “Kami ikuti protokol kesehatan untuk menjaga penyebaran Covid-19. Kami siapkan hand sanitizer, setiap tamu harus di cek suhu dan menggunakan masker, bahkan harus tetap jaga jarak,” ujarnya.
Hal serupa juga terjadi di SMA N 2 Padalarang, terlihat nampak sepi. “Kalau kemarin, ada empat sampai lima orang tua siswa yang ke sini. Ya, mau nanya-nanya tentang PPDB,” ujar Dian Novianti, salah seorang guru SMAN 2 Padalarang yang bertugas sebagai Bagian Informasi PPDB SMAN 2 Padalarang.
Dian sendiri mengaku PPDB disaat pandemi Virus Covid-19, jika panitia di sekolahnya relatif santai karena tidak langsung bertatap muka dengan para calon siswa.
Hanya bagian operator saja, yang harus stand by memantau data calon siswa baru ke sekolahnya.
Diungkapkan Dian pada hari pertama dibukanya PPDB, yang mendaftar ke sekolahnya berdasarkan catatan operator terdapat 250 calon siswa untuk semua jalur dari quota 402 penerimaan siswa SMAN 2 Padalarang. “Itu baru hari pertama saja. Kemungkinan masih banyak pendaftar lagi, di hari ini sampai batas terakhir pendaftaran tanggal 12 Juni 2020. Tahun lalu saja yang mendaftar ada 800-an orang,” ujar Dian.
Berbeda dengan SMA, orang tua siswa banyak berkonsultasi di SMP asal anak yang akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
Kepala SMPN 2 Padalarang, H Jaka Supriatna mengungkapkan, sekitar 95 persen orangtua siswa yang anaknya melanjutkan ke tingkat SMA sederajat, untuk pendaftaran PPDB diserahkan ke pihak sekolah asal. “Kerjaan kita jadi dua kali lipat. Ya, menerima PPDB dari tingkat SD. Juga membantu mendaftarkan anak-anak didik kita yang mau masuk ke SMA,” ungkap Jaka.