KARAWANG-Pandemi Covid-19 menyebabkan bisnis nasional menurun. Salah satunya dari bidang otomotif. Kendati demikian, ekspor menjadi keseimbangan bisnis otomotif.
Wakil Presiden Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Edward Otto Kanter mengatakan bisnis otomotif mengalami penurunan hingga 50 persen selama terjadi pandemi korona. “Pasti turun itu hingga setengahnya. Kalau dari Gaikindo itu mencapai 50 persen. Antar merek itu tergantung model dan itu dalam negeri,” ungkap Edward di sela pemberian bantuan dua unit ambulan dan 3.000 APD kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang di Plaza Pemkab Karawang, kemarin.
Selama pandemi korona, lanjut Edward, TMMIN baru beroperasi saat ini dengan menerapkan satu shift kerja sesuai protokol kesehatan. Beberapa bulan sebelunnya TMMIN tidak melakukan produksi untuk dalam negeri kecuali ekspor. “Karena kita sistemnya sesuai dengan pemesanan. Kalau pemesanan tidak ada kita tidak produksi dan selama pandemi ini masyarakat lagi memikir Covid-19. Kecuali ekspor kita ada pemesanan dan produksi. Saat ini masa relaksasi dan seluruh dunia semoga cepat untuk melakukan recovery,” ungkapnya.
Selama Januari hingga April, TMMIN telah berhasil melakukan ekspor sebanyak 56.300 unit mobil berbagai merek. “Ekspor ini sebagai balance,” ungkapnya.
Disisi lain, CSR TMMIN membagikan sebanyak 17 unit ambulans khusus dengan standar kesehatan. Ambulans itu dibagikan kepada sejumlah daerah dan instansi di Indonesia diantaranya dua unit di Karawang. “Ambulans ini didesain khusus, sebagai alat bantu untuk penanganan Covid-19,” pungkasnya.(aef/vry)