PUSAKANAGARA– Setelah mulai dibangun sejak Tahun 2018, lautan Patimban, Desa Patimban Kecamatan Pusakanagara, alami perubahan signifikan.
Bahkan saat ini proses reklamasi di laut Patimban masih terus dilakukan untuk membangun Terminal Mobil serta Terminal Peti Kemas. Pelabuhan Patimban akan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia.
Dalam paparan saat kunjungan Danlanal Cirebon ke Pelabuhan Patimban, Kasi Keselamatan Berlayar KSOP Kelas II Pelabuhan Patimban Aditya Karya mengatakan, Paket 1 per tanggal 25 Juni 2020 sudah mencapai 75% dengan melibatkan Konsorium 5 Perusahaan yakni PT Penta Ocean, Toa, Rinkai, PT PP dan Wika. 3 Perusahaan Jepang dan 2 Perusahaan BUMN untuk membangun car terminal.
“Pembangunan Pelabuhan Patimban ini menggunakan teknologi cement pipe mixing (CPM) dari Jepang langsung, juga ada proses CDM (Cement deep mixing),” kata Adit.
Sementara itu, untuk Progres pekerjaan Paket 2 yang diantaranya membuat seawall/dinding laut serta breakwater sudah 43%. Pekerjaan paket 2 dilaksanakan oleh 2 Kontraktor asal jepang yakni PT Toyo dan Wakachiku serta BUMN Indonesia yakni Adhi Karya.
“Termasuk ini yang menjadi primadona di Pelabuhan Patimban ini soal breakwater dari material bambu, sebelum nanti diberi bebatuan atau bolder,” jelasnya
Lalu untuk, Paket 3 yang menggarap pekerjaan jembatan penghubung telah mencapai 3% dan dikerjakan langsung oleh Wika-PP Join Venture.
“Kalau untuk paket 3, baru mulai aktivitas baru-baru ini. Nah ini yang nantinya menghubungkan pekerjaan Access Road dari mulai Jalan Pantura hingga terhubung ke lautan atau ke area car terminal,” imbuhnya.(ygi/man)