“Kemudian, kita lakukan kepada pengusaha kita minta surat pernyataan dari pengusaha kawasan wisata tersebut untuk menerapkan protokol kesehatan dengan benar, misalnya ada pembatasan jumlah pengunjung, kemudian juga soal penggunaan APD,” pintanya.
Lebih lanjut, bagi para pengusaha tersebut, pemerintah meminta untuk membentuk tim gugus tugas selevel kawasan wisata yang bersangkutan.
“Masyarakat itu kelihatannya hidupnya mulai normal, sebetulnya bahwa aturan yang dilonggarkan itu adalah PSBB yang proporsional, kan kita ada 8 hal yang dikecualikan nah sekarang mulai ada kegiatan seperti membolehkan kegiatan ekonomi, tetapi jangan lupa bahwa pembatasan sosial masih ada, misalkan kapasitas mal itu 100 orang nah cukup diterima 50 orang saja,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga melalui Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 ini meminta kepada seluruh masyarakat dan aktivitas ekonomi lainnya untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan penjagaan jarak antara individu.
Tes masif dan pengawasan ketat harus pula disertai kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, pendeteksian dini berjalan beriringan dengan pencegahan sebaran SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) menggelar tes masif bagi pelaku perjalanan di Stasiun Bogor dan Bojong Gede, Jumat (26/6/20). Gugus tugas provinsi menyediakan sekitar 1.000-1.500 rapid test dan swab test.
Koordinator Sub Divisi Pengawasan Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Dedi Taufik Kurrohman melaporkan, ada 15 dari 857 pelaku perjalanan di Stasiun Bogor dan Bojong Gede reaktif rapid test.
“Mereka yang reaktif langsung melaksanakan swab test. Pemeriksaan sampel ada yang dilakukan di Labkesda Jabar, ada juga yang diperiksa di mobil PCR,” kata Dedi.
Dedi menyatakan, tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor (imported case). Namun, kata ia, menumbuhkan kedisiplinan pelaku perjalanan menerapkan protokol kesehatan amat krusial dalam penanganan COVID-19 di Jabar.
“Kedisiplinan dan kewaspadaan harus tetap kami tingkatkan. Produktivitas kami tingkatkan, tetapi tingkat kewaspadaan dan kedisiplinan perlu melalui protokol kesehatan,” ucapnya.