Oleh : Dananda Anggara Putra
( Mahasiswa semester 4, fakultas geografi UMS)
Seluruh penjuru dunia saat ini sedang berusaha melawan wabah virus COVID-19, dimana kemunculan virus tersebut pertama kali menyerang salah satu kota di negara china yaitu kota wuhan yang diperkirakan berasal dari kelelawar yang dijual di salah satu pasar di kota tersebut, tak berselang lama virus tersebut menyebar keseluruh dunia termasuk negara kita ini indonesia yang juga terdampak dari virus tersebut.
Kasus pertama corona di indonesia terjadi pada awal bulan maret dan sampai saat ini jumlah masyarakat yang terdeteksi positif covid-19 semakin bertambah dari hari ke hari, sampai saat ini kasus masyarakat yang terdeteksi positif virus tersebut sebanyak 63.749 orang dan yang meninggal akibat virus tersebut sudah mencapai 3.171 orang, sedangkan yang sembuh setelah terpapar virus corona telah mencapai 29.105 orang per minggu ( 5/7/2020) dari data wikipedia. Berdasarkan dari jumlah kasus yang terdeteksi positif corona tersebut indonesia menjadi negara yang mempunyai kasus positif paling tinggi di wilayah asia tenggara.
Sejak pertama kali adanya kasus corona di indonesia ini pemerintah langsung merespon dengan melakukan langkah mengantisipasi penyebaan virus tersebut dengan cara PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dalam masa PSBB tersebut banyak sektor yang terdampak seperti berhentinya sekolah-sekolah dan menurunnya perekonomian di indonesia dan yang paling berat adalah banyaknya karyawan yang di PHK dari perusahaannya. Namun, akhir-akhir ini pemerintah telah melonggarkan PSBB tersebut dengan mengeluarkan kebijakan baru yaitu “NEW NORMAL” dimana maksud dari new normal itu sendiri adalah masyarakat dapat melakukan aktivitas diluar rumah seperti biasa namun harus tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan yang telah di tentukan pemerintah seperti penggunaan masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak.
Hal ini diharapkan untuk mendongkrak atau menumbuhkan sektor-sektor yang terdampak namun tetap mengantisipasi penyebaran virus tersebut, namun realita yang ada setelah adanya kebijakan new normal tersebut, jumlah kasus terdeteksi positif corona di indonesia terus bertambah karena banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah contohnya adalah dengan dibukannya tempat perbelanjaan dan cafe-cafe, banyak masyarakat yang berkerumun dalam jumlah yang banyak tanpa menggenakan masker sehingga melanggar aturan pemerintah dan berdampak cepatnya penyebaran virus itu sendiri.