NGAMPRAH-Sebanyak 54.082 paket sembako tahap 2 bagi warga terdampak Covid-19 di 16 kecamatan, mulai disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Jumlah tersebut berbeda dari tahap 1 sebanyak 46.000 lebih, karena ada penambahan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baru.
Kepala Dinas Sosial KBB Heri Partomo mengatakan, pendistribusian tahap 2 mengalami keterlambatan. Seharusnya dilaksanakan pada Juni namun baru bisa dilaksanakan sekarang. “Karena ada data tambahan, jadi baru bisa kita laksanakan sekarang. Sebetulnya sebagian sudah kita distribusikan mulai Sabtu kemarin,” ungkap Heri, Rabu (8/7).
Dijelaskan Heri, keterlambatan tersebut lebih bersifat lamanya validasi data. Semula jumlah pengajuan data tahap 2 dari 165 desa, penambahannya mencapai 83.000 penerima.
Setelah disaring lagi, baru muncul angka 54.082 penerima. Proses selektifitas penyaringan berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan alamat. “Untuk isi paket sembako tahap 2, ada perubahan jenisnya. Tidak lagi pakai daging ayam beku, namun diganti dengan sarden,” katanya.
Secara rinci, Heri mengungkapkan paket sembako tersebut terdiri dari beras 10 kilogram, minyak goreng 2 liter, mi instan 20 buah, sarden besar 2 buah dan susu kental manis 1 kaleng. “Harga keseluruhan paket sembako, termasuk pajak dan lainnya Rp300 ribu,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Bandung Barat AA Umbara Sutisna mengatakan, teknis pendistribusian bantuan sembako tersebut masih sama seperti tahap 1, yakni hingga tingkat desa. Dalam pelaksanaannya TNI/Polri ikut mengawal, begitu juga dengan kejaksaan ikut mengawasi. “Target dua atau tiga hari beres. Jadi bukan Cisarua saja, tapi kecamatan lain juga sama ada penyaluran,” ujar Umbara.
Diketahui, simbolis pemberian sembako dari dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) KBB tahun 2020 ini secara seremonial diberikan oleh Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna pada warga Kecamatan Cisarua di Aula Kecamatan Cisarua, KBB. Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolres Cimahi AKBP M. Yoris Maulana Yusuf Marzuki dan Kepala Kejari Bale Bandung Paryono.(eko/sep)