Saya sudah belajar banyak di bidang ini. Kesimpulan saya: meningkatkan produksi pertanian di daerah yang sudah jadi akan lebih berhasil daripada di daerah yang masih baru.
Sama-sama menargetkan peningkatan produksi beras 5 juta ton, misalnya, akan lebih berhasil lewat intensifikasi dari pada ekstensifikasi. Kecuali proyek ekstensifikasi tersebut untuk jangka panjang. Yang tidak dikaitkan langsung dengan penanganan dampak Covid-19.
Terserahlah.
Setidaknya pengungkapan program sawah baru di bawah kementerian pertahanan ini bisa membuat kita lupa pada kalung anti Covid yang lagi digalakkan menteri pertanian.  Ke mana-mana SYL mengenakan kalung anti Covid-19. Termasuk ketika ke DPR. Sampai-sampai ada anggota DPR yang memintanya melepas kalung itu.
Baca Juga:MANUSIA DAN PARADIGMA BUDAYATKA Merapat, Sudahkah Kebijakan Pro Rakyat?
Ternyata kalung itu berisi minyak kayu putih di bandulnya. SYL yakin itu bisa menangkal Covid-19. Keyakinan itulah yang banyak dipersoalkan orang. Bisa-bisa masyarakat mengikuti jejak SYL. Padahal tidak ada dukungan riset ilmiahnya.
Tapi SYL sangat pede. Kampanye kalung itu ia anggap sebagai bagian dari tugasnya sebagai menteri pertanian. Maksudnya: bukankah pohon minyak kayu putih itu hasil budidaya tani?