Oleh :
1.Drs.Priyono,MSi(Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.Siti Nur Aisah(mahasiswi smt 2, aktif di bidang penulisan)
Kemajuan teknologi mendorong manusia untuk terus berkembang dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Manusia selalu beradaptasi dengan lingkungan kehidupannya dan ingin menguasai lingkungan dimana berada. Teknologi diciptakan untuk memberi kemudahan bagi manusia didalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dewasa kini kita semakin mudah saja mengakses berbagai macam informasi, terlebih dengan bantuan gadget semua dapat di akses sekejap mata dalam genggaman.
Penggunaan gadget tidak lagi dalam ranah yang teknis tetapi sudah merambah untuk kepentingan akademis yang lebih luas mulai dari mencari reference di internet sampai melaksanakan proses belajar secara virtual dengan menggunakan platform tertentu yang memudahkan transfer ilmu sebagai pengganti proses belajar mengajar tatap muka yang belum bisa dilaksanakan karena kondisi pandemic.
Sayangnya tidak semua kalangan dapat menikmati dan mengakses internet. Terlebih bagi orang yang tinggal di daerah yang tergolong masih desa yang tertinggal atau di daerah pedalaman. Banyak dari masyarakat kita memiliki kendala saat mengakses internet untuk mencari informasi, apalagi saat ini di masa pandemi covid-19 segala sesuatu dilakukan di rumah dengan bantuan jaringan internet. Mahasiswa yang sudah mudik di kampung halamannya pun mengalami keterbatasan dan kendala saat harus mengakses materi perkuliahan.
Akan tetapi, permasalahan tersebut tidak menyurutkan semangat mereka untuk menuntut ilmu. Terlebih sekarang sudah mulai merebaknya kebijakan kampus merdeka. Kampus yang memberi kesempatan mahasiswa beraktivitas di luar proses pembelajaran lewat berinteraksi di luar kampus untuk mengimplentasikan ilmunya agar bermanfaat bagi masyarakat luas. Kegiatan pengkayaan itu bisa berupa pertukaran mahasiswa, asistensi,penelitian, pengabdian pada masyarakat,magang dan membangun desa dan kegiatan lain sejenis.
Banyak mahasiswa yang memanfaatkan cuti kuliah offline akibat pandemi covid-19 dengan berbagai terobosan baru. Banyak aktivitas baru yang mereka kerjakan misalnya berjualan makanan, mengikuti webinar, megikuti PKM, bekerja part time, dll.
Ya benar saja, si saat-saat seperti inilah mahasiswa memiliki waktu luang yang cukup lama sehingga waktu tersebut dapat mereka isi dengan kegiatan positif seperti di atas. Beberapa mahasiswa memilih untuk magang di suatu instansi untuk mengisi waktu cuti kuliah akibat pandemi covid-19. biasanya magang membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 6 bulan tergantung dengan instansi yang di tuju. Dengan demikian, mahasiswa memiliki pengalaman bekerja secara langsung dan terjun ke lapangan.