BANDUNG – Program One Pesantren One Product (OPOP) masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020 dan 5 Pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2020 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 digelar Kementerian PAN dan RB RI.
“Sangat bersyukur atas penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada Program OPOP. Artinya program OPOP yang dilaunching dan digagas oleh Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil sangat diapresiasi oleh pemerintah,” Kusmana Hartadji, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK), Selasa (28/7)
Dijelaskannya, program OPOP yang di launching Gubernur Ridwan Kamil November 2018 sejak awal dirancang untuk mendorong pesantren di Jabar untuk mandiri secara ekonomi.
“Pesantren di Jabar memiliki potensi besar untuk mandiri secara ekonomi. Dari 9.000 pesantren di Jabar, sebagian besar diantara mereka masih memerlukan pendampingan usaha, mulai dari penggalian potensi hingga pemasaran,” lanjutnya.
Menurutnya, Lewat program OPOP, pesantren bukan hanya akan mengikuti audisi untuk dicari yang terbaik, tapi pesantren juga akan mendapatkan peningkatan wawasan dan pengetahuan dan pendampingan usaha.
“Pesantren yang mengikuti program ini akan menghasilkan produk-produk yang mampu memiliki nilai tinggi di pasar
domestik maupun pasar internasional produk-produk yang dihasilkan akan dicarikan pembelinya oleh Pemprov Jabar,” bebernya.
Dinas KUK juga akan membantu pesantren tersebut untuk membuka pasar bagi produknya. bahkan, akan membantu membukakan jejaring hingga link and match dengan pesantren lain yang memiliki produk berkaitan.
“Untuk bidang usaha OPOP tahun 2020 meliputi, jasa, fashion, pertanian, makanan dan minuman, kerajinan, peternakan, perdagangan perikanan dll sesuai minat para calon peserta OPOP,” pungkasnya. (rls)