BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berencana akan ikut serta menjadi relawan pengetesan vaksin Covid-19 Sinovach.
“Saat ini tengah dirumuskan, jika tidak ada halangan dari unsur pribadi maka akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin,” ucap Emil sapaan akrabnya, di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (3/8).
Menurutnya, pimpinan di Jabar ini akan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat untuk menambah keyakinan bahwa uji vaksin yang dilakukan oleh BUMN PT Bio Farma akan berjalan dengan lancar.
“Sehingga kalau pimpinannya melakukan itu insya Allah rakyatnya juga akan meyakini proses vaksin ini berjalan dengan lancar,” hematnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu, menyebutkan saat ini jumlah relawan vaksin Covid-19 sudah mencapai 500 pendaftar. Karenanya, guna memenuhi kuota relawan, dirinya mengajak masyarakat yang berusia 20-59 tahun untuk menjadi relawan pengetesan vaksin.
“Vaksin kita sudah ada pendaftar sekitar 500-an, kita butuh 1100 lagi. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada mereka yang usianya cukup minimal 20 tahun sampai maksimal 59 tahun untuk ikut jadi relawan,”
Kendati demikian, Emil pun menyampaikan, jika pengetesan vaksin membutuhkan proses yang panjang. Dirinya memprediksi, pengetesan vaksi ini akan berlangsung hingga akhir tahun 2020.
“Jadi kalau lancar, Allah berikan kemudahan, barulah Januari 2021 kita bisa melakukan yang namanya pemberian vaksin kesuluruh warga Jabar,” ucapnya.
Sambil menunggu tahapan uji klinis tersebut, sambungnya, dirinya meminta masyarakat untuk terus mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun demi memutus rantai penularan COVID-19.
“Perjalanan (mengatasi pandemi) masih panjang karena pengetesan vaksin ini akan berlangsung sampai akhir tahun. Sambil menunggu enam bulan itu tiba, maka pengetesan dan kedisiplinan memakai masker adalah cara untuk mengurangi persebaran (COVID-19),” harapnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Emil juga menyampaikan kabar baik bahwa tingkat kesembuhan di Jabar terus meningkat, bahkan melebihi angka positif aktif.
Tercatat hingga Senin (3/8) pukul 08:41 WIB, 3.992 orang telah dinyatakan sembuh, sementara jumlah positif aktif yaitu 2.435 orang. Jumlah kesembuhan di salah satu institusi pendidikan kenegaraan di Kota Bandung pun sudah mencapai lebih dari 1.000 orang dari total kasus positif sebanyak 1.200 orang.