Generasi Brutal Tanpa Arah, Salah Siapa?

0 Komentar

Oleh : Rina Tresna Sari, S.Pd.I
Praktisi Pendidikan dan Member AMK

Miris, generasi muda hari ini tidak memiliki landasan hidup yang benar, rapuh dan mudah terbawa arus. Hal ini terbukti dengan banyaknya kriminalitas yang pelakunya adalah seorang remaja. Sebagaimana dilansir AYOBANDUNG.COM, 06/08/2020 — Seorang remaja pria (17) di Kabupaten Bandung membunuh pacarnya (17) sendiri karena cemburu. Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, pembunuhan tersebut terjadi pada Rabu pekan lalu, kira-kira pukul 17.00 WIB.
“Awalnya, korban mendatangi kamar kos pacarnya. Di kamar kos tersebut, mereka melakukan hubungan badan,” tutur Hendra di Mapolresta Bandung.
Gaya hidup liberal (serba bebas) menjadi sumber munculnya berbagai kerusakan di tengah generasi muda. Cara berfikir dan bertindak liberal membuat setiap orang bertindak bebas untuk mengekspresikan diri. Inilah kegagalan system sekuler yang memisahkan kehidupan dengan agama. Sistem sekuler telah gagal membangun SDM yang berkualitas. Pemerintah belum memliki solusi yang tepat untuk mengatasi kekerasan pada generasi.
Menyaksikan perilaku remaja saat ini, dada terasa sesak. Bagaimana tidak, remaja yang menjadi calon penerus bangsa tega berbuat keji, apa sebenarnya yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Bila kita cermati maraknya perilaku menyimpang dikalangan remaja disebabkan tiga faktor yaitu
:
Pertama, pendidikan yang sekuler menjadi akar persoalan yang mempengaruhi perilaku siswa yang semakin sulit diatur. Siswa yang diberikan pendidikan yang tidak bersinergi dengan pendidikan agama akan menghasilkan sekularisasi di dunia pendidikan. Alhasil, output yang dihasilkan dari pendidikan ini adalah siswa yang jauh dari pendidikan agama dan terkikis akidahnya, bahkan berani melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama.
Kedua, media/tontonan saat ini juga cenderung sekuler bahkan tanpa filter. Anak bebas mengakses tontonan yang sangat tidak mendidik seperti film kekerasan, tawuran, pacaran, seks bebas,horor dll. Tentu tontonan semacam ini akan menjadi faktor pendorong perbuatan asusila yang menyerang generasi saat ini. Pada akhirnya, tontonan seperti itu mudah ditiru dan dipraktekkan dalam kehidupan nyata.
Ketiga, tidak ada ketaqwaan individu, masyarakat dan negara. Penerapan sistem sekuler di segala bidang akan melahirkan generasi yang sekuler dan liberal. Mereka diberi kebebasan dalam menjalani kehidupan yang mereka inginkan. Tentu kebebasan yang tanpa batas, termasuk aspek bertingkah laku. Ditambah lagi adanya payung hukum HAM. Maka akan menjadikan generasi berbuat semaunya, dengan dalil hak asasi.

0 Komentar