Peka Terhadap Kondisi Psikologi Anak di Masa Pandemi

0 Komentar

Oleh : Rina Tresna Sari, S.Pd.I
Praktisi Pendidikan dan Member AMK

Corona belum juga pergi dari negeri kita tercinta, hampir genap lima bulan sudah virus itu merubah semua kebiasaan dan pola hidup masyarakat.
Begitupun dengan anak-anak, belajar jarak jauh dengan sistem daring tentulah menimbulkan dampak dan kejenuhan tersendiri.
Bagaimana tidak kendala-kendala yang ditemui, baik dari sisi guru sebagai penyampai ilmu, belum semua dapat memahami dan menyampaikan dengan baik, disamping itu kendala kuota, gawai dan hal teknis lainnya pun tentu akan memperngarui proses pembelajaran daring ini.
Begitupun dengan anak didik dalam hal ini murid, mereka pun tidak semua memiliki vasilitas yang mendukung dari mulai jaringan internet, kuota, gawai dan lain sebagainya. Semua hal ini tentu menjadi kendala tersampaikannya pembelajaran untuk generasi negeri.
Alhasil mereka akan banyak menghabiskan waktu di rumah. Tentu saja hal ini menjadi pekerjaan rumah baru bagi orang tua, bagaimana seharusnya mendampingin anak, agar mereka tidak menghabiskan waktu untuk hal yang sia-sia terlebih tidak bermanfaat.
Namun faktanya ternyata tidak semua orang tua memiliki pola asuh yang baik, ada juga orang tua yang sama sekali tidak ikut atau minim dalam mendampingi ananda dimasa-masa ini.
Padahal dimasa pandemi ini, di mana hampir seluruh aktifitas dipindahkan kerumah tentu saja akan mempengaruhi terhadap kondisi psikologi anak.
Tidak sedikit anak yang menjadi salah asuh sehingga memiliki sifat-sifat negatif, belum lagi peran kawan sebaya yang berkurang karena keterbatasan dalam berinteraksi membuat mereka jenuh dan tentu saja mempengaruhi psikologi mereka.
Apalagi, tidak semua orang tua menemani anak-anak di rumah. Sebagiannya masih sibuk bekerja di luar rumah karena tuntutan ekonomi.
Dilansir Balebandung.com,9/08/2020 – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung, menyoroti kondisi psikologi anak di masa pandemi Covid-19 ini. Peran guru Bimbingan Konseling (BK), teman sebaya ataupun layanan konseling bisa dimanfaaatkan ketika keluarga tidak mampu mengasuh anak secara ideal.
Ketua P2TP2A Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina Naser atau Teh Nia mengatakan, di masa pandemi Covid-19, ketika seluruh aktivitas anak dipindahkan ke rumah, maka keluarga, baik orangtua/wali maupun pengasuh pengganti harus memiliki kepekaan terhadap kondisi psikologis anak-anak.

0 Komentar