BANDUNG – Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Jabar Gubernur, Panglima Kodam III/Slw, Kapolda Jabar dan Jaksa Tinggi melaksanakan uji klinis fase 3 Vaksin Sinovac dengan cara disuntik di Puskesmas Garuda Kota Bandung.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, proses uji klinis vaksin Sinovac berlangsung dalam lima tahap/kunjungan selama kurang lebih enam bulan.
Gubernur bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jabar Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jabar Ade Adhyaksa yang turut menjadi relawan, mengikuti sejumlah pemeriksaan kesehatan.
Termasuk sebelumnnya dilakukan uji usab (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR) serta pengecekan tinggi badan, berat badan, riwayat kesehatan, dan kondisi tubuh lain khususnya dada.
“Saya hari ini bersama Kapolda Jawa Barat, Pangdam III/Siliwangi, Kajati Jawa Barat, termasuk istri saya (yang mengantar), hadir di Puskesmas Garuda di Kota Bandung sebagai salah satu tempat pengetesan tes vaksin COVID-19 dari sekian tempat yang resmi digunakan untuk pengetesan,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Dia mengatakan, Jika lolos V0, Kang Emil berujar, kunjungan kedua (V1) dijadwalkan berlangsung tiga hari dari hari ini atau pada Jumat, 28 Agustus mendatang.
Dalam kunjungan kedua dan ketiga (V2) uji klinis vaksin COVID-19. Namun suntikan yang diberikan kepada masing-masing relawan dipilih secara acak antara vaksin dan plasebo (vaksin palsu) berisi air.
“Nanti dibandingkan, akan dilihat (antara) yang diberi vaksin dengan yang tidak (plasebo) secara acak apakah hasilnya betul-betul jomplang,” tutur Kang Emil.
Kang Emil mengatakan, jika uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac ini berhasil, maka vaksin yang akan diproduksi dalam negeri atau diproduksi sendiri oleh Bio Farma yang berkantor pusat di Kota Bandung ini memiliki keuntungan soal harga.
“(Jika lancar), maka bulan Januari (2021) produksi di Bio Farma akan dilakukan sehingga secepatnya akan diberikan kepada masyarakat Indonesia,” ujar Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil berharap, keterlibatan dirinya dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar sebagai relawan bisa memberikan ketenangan dan keyakinan kepada masyarakat juga untuk menghindari berbagai informasi bohong atau hoaks terkait vaksin COVID-19.