CIMAHI-Jajaran Satreskrim Polres Cimahi mengungkap tindak pencurian oleh komplotan spesialis pencurian di rumah kosong, sekaligus pencurian kendaraan bermotor roda dua.
Ada 11 anggota komplotan yang ditangkap, termasuk seorang yang menjadi penadah.
Sementara lima orang anggota komplotan yang lain masih dalam pengejaran. “Dari 11 pelaku, enam orang di antaranya merupakan residivis yang sudah keluar masuk penjara dalam kasus yang sama,” kata Kapolres Cimahi AKBP Yoris Maulana di Mapolres Cimahi, Kamis (27/8).
Dia mengatakan, seluruh pelaku ditangkap dalam satu minggu. “Mereka memang komplotan atau jaringan yang selama ini kami lakukan pencarian terhadap mereka,” ujarnya.
Selama sekitar setahun terakhir ini, terang Yoris, para pelaku beraksi di lebih dari 59 tempat kejadian perkara (TKP). Di antaranya 7 TKP curanmor, dan 49 TKP bongkar rumah.
“TKP berada di wilayah hukum Polres Cimahi, serta di wilayah hukum Polrestabes Bandung, dan beberapa wilayah di polres-polres tetangga, seperti di Cianjur, Sumedang, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Pelaku tidak menggunakan kekerasan
Menurut Yoris, dalam melakukan aksinya, para pelaku memang tidak menggunakan kekerasan. Soalnya, mereka menyasar rumah kosong ataupun kendaraan yang diparkir tanpa pengawasan.
“Modusnya ada yang melakukan pencurian sepeda motor yang berada di pinggir jalan maupun di dalam rumah. Sementara yang lainnya melakukan pembongkaran terhadap rumah, toko, maupun kedai,” kata Yoris.
Bahkan, imbuh dia, seluruh barang yang ada di rumah digerus oleh para pelaku, sampai tabung gas 3 kilogram. Berbagai barang bukti pun dikumpulkan oleh Satreskrim Polres Cimahi. “Mereka tidak memandang waktu. Pagi, siang, sore, malam, ketika ada kesempatan, mereka lakukan aksinya,” ujarnya.
Gun Gun Gunawan (30), salah seorang korban, mengatakan bahwa seluruh barang di kedai kopi miliknya digondol oleh para pelaku. Dari mulai uang tunai lebih dari Rp 1 juta, kamera DSLR, alat pembuat kopi, hingga tabung gas.
“Peralatan kedai, sampai kamera CCTV juga ikut diambil. Semua barang yang sekiranya bisa dijual, ikut diambil. Kejadiannya sekitar sebulan lalu, kedai kopi saya dibongkar sekitar jam 3.00, masuk dari menjebol jendela,” katanya.(eko/sep)