Ruhimat Tepis Koalisi Pecah Kongsi, Rotasi Mutasi Murni Hasil Evaluasi Kinerja

0 Komentar

SUBANG-Bupati Subang H. Ruhimat, kembali merotasi mutasi sejumlah pejabat di lingkungan Pemda Subang, di aula Disdukcapil Kabupaten Subang, Senin (7/9). Ada puluhan pejabat di lingkungan Pemkab Subang menjalani rotasi motasi tersebut.
Usai mengambil sumpah beberapa pejabat yang dilantik tersebut, Bupati Subang yang didampingi Wakil Bupati Subang menyampaikan keterangan pada awak media, dalam keterangannya, Ruhimat kembali menegaskan bahwa rotasi mutasi yang selama ini dilakukan nol rupiah, sejalan dengan janji politiknya.
“Saya jamin selama kepemimpinan saya rotasi mutasi yang berlangsung di lingkungan Pemda Subang nol rupiah,” tegasnya.
Sebelum rotasi mutasi yang kesekian kalinya ini terjadi, beredar kabar burung jika Koalisi Subang Jawara pecah kongsi. Beberapa peristiwa yang terjadi pada waktu kebelakang dibaca publik sebagai indikasi pecahnya koalisi pemerintahan tersebut, termasuk adanya kabar ketidakharmonisan anatara hubungan Bupati dan Wakil Bupati.
Namun kabar itu buru-buru ditepis Ruhimat saat dikonfirmasi oleh Pasundan Ekspres, dia menyebut rotasi mutasi di lingkungan Pemda Subang adalah murni hasil evaluasi kinerja.
“Saya masih tetap berdampingan dengan Kang Akur (Agus Masykur), tidak ada pecah kongsi-pecah kongsian. Ini murni hasil evaluasi kinerja terhadap beberapa pejabat, tidak ada hubungannya dengan politik,” ungkap Ruhimat.
Selain itu H. Ruhimat yang didampingi Agus Masykur juga menyampaikan bahwa rotasi mutasi merupakan kebutuhan organisasi, sebagai penyegaran untuk peningkatkan kinerja dari para ASN di lingkungan Pemda Subang.
“Yang menjadi pertimbangan kami adalah mereka yang menempati posisi barunya yaitu mereka yang kami nilai porposional menempati posisi tersebut,” tambah Ruhimat.
Sementara itu, Salah satu ASN yang tergeser posisinya yaitu Imas Maslamah, merasa terkejut dengan keputusan Bupati Subang. Pasalnya, dirinya belum genap 2 tahun sebagai Lurah di Wanareja dan harus dipindahkan sebagai salah satu Kasi di Dinas Ketahanan Pangan. “Saya kaget terus terang saja.
Apalagi ketika mengetahui pengganti saya, yang baru 4 bulan dilantik sebagai eselon 4/a, yang sebelumnya 4/b,” terangnya.
Imas juga mengaku banyak menerima dukungan dari warga dan tokoh masyarakat di Wanareja terkait penolakan pada pencopotannya sebagai lurah di Wanareja. “Saya merasa tersanjung, ternyata apa yang dia baktikan untuk masyarkarat Wanareja begitu berbekas mendalam pada masyarakat,” katanya.

0 Komentar