Pemimpin dalam sistem demokrasi sampai kapanpun tidak akan pernah berpihak kepada rakyat. Mereka berfikir sekular dan kapitalistik. Tujuan politiknya untuk meraih kursi kekuasaan. Sehingga rakyat didekati hanya ketika menjelang pemilu disaat suara rakyat memiliki arti untuk mengantarkan mereka mencapai kursi kekuasaan.
Namun rakyat ditinggalkan dan tidak diurusi setelah kekuasaan ada pada genggaman. Jadi sangat tidak mungkin seorang pemimpin dalam alam demokrasi ini memikirkan urusan rakyat. Pemimpin tidak berpihak pada rakyat melainkan pada pemilik modal, corporation.
Banyak kebijakan dan peraturan dibuat untuk mengokohkan bisnis mereka. Kenaikan iuran BPJS, kenaikan pajak, tarif listrik yang memicu kenaikan harga kebutuhan pokok adalah bukti nyata bahwa anggota DPR maupun pemerintah tidak berpihak pada rakyat. Mereka hanya berfikir bagaimana mengokohkan kedudukannya jangan sampai tergoyang. Tiga pilar kekuasaan dalam demokrasi bisa dikuasai dalam satu genggaman tangan.
Mahasiswa bahkan anak STM yang menuntut keadilan dihadang dan dihalang-halangi. Seharusnya mereka dicintai karena dari mereka pemimpin tahu kesalahannya yang harusnya dikoreksi dan diperbaiki. Mereka yang akan menyelamatkan pemimpin dzalim dari jilatan api neraka dan dari kehancuran yang menyakitkan.
Jika para anggota DPR dan pemerintah berpihak pada rakyat, suara aspirasi rakyat harusnya didengar dan diperhatikan. Yang kritis memberi masukan harus dijadikan teman bukan musuh yang harus dihancurkan karena dianggap menggoyang kursi kekuasaan.
Berpihak pada rakyat hanyalah slogan kosong tanpa bukti nyata. Karena terbukti banyak kebijakan tidak menguntungkan rakyat tapi tetap saja disahkan. Mereka tidak peka dengan apa yang dibutuhkan rakyat karena mereka menjauh dari rakyat saat kekuasaan sudah dalam genggaman.
Itulah demokrasi yang menghalalkan segala cara agar meraih dan mempertahankan kursi kekuasaan. Peraturan perundang-undangan dibuat bukan untuk rakyat tapi untuk kepentingan penguasa agar terus berkuasa.
Sistem Islam Berpihak pada Rakyat
Pemimpin dalam Islam selalu berpihak pada rakyat, karena itu adalah tujuan politiknya, mengurusi urusan rakyat. Pemimpin sangat memperhatikan rakyat dan kepentingan mereka menjadi skala prioritas. Sehingga wajar pemimpin dalam Islam sangat dicintai rakyatnya. Tidak perlu melakukan pencitraan agar mendapat simpati dari rakyat.