Jadi Penghambat Investasi, Broker Tanah Kuasai Zona Industri

0 Komentar

KALIJATI-Kabupaten Subang digadang-gadang sebagai zona industri di beberapa wilayah, bahkan menjadi proyek strategis nasional. Namun ternyata menyisakan cerita yang lain di tatanan Pemerintahan Desa.
Banyak para Kepala Desa justru masih merasa bingung terkait lahan di beberapa wilayahnya, yang saat ini di plot sebagai wilayah industri.
Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Caracas, Usep yang mengaku bingung ketika ada investor yang berminat membeli beberapa bidang tanah di wilayah desanya. Namun beberapa bidang tanah tersebut sudah dikuasai oleh pribadi. “Ya saya juga jadi bingung, harus menghubungi ke pribadi tapi bagaimana. Tapi sudah dikonsultasikan ke Camat,” ungkapnya.
Setelah dikonfirmasi pada Camat Kalijati Ahmad Hidayat, dia membenarkan jika memang ada beberapa bidang tanah yang dikuasai oleh broker. Sehingga hal ini menjadi penghambat investasi. “Iya kemarin bahkan saya sudah konsultasikan pada pak Bupati dalam rapat, ya mau bagaimana lagi beberapa bidang tanah tersebut sudah dikuasai oleh para broker,” ungkapnya.
Dia berharap jika Subang akan bergerak maju ke arah yang lebih berkembang, maka semua harus memberikan kontribusi yang terbaik. Sehingga sinergitas antar lembaga, antar SDM itu memiliki satu visi dan misi yang sama, yaitu memajukan Kabupaten Subang, bukan tidak mungkin percepatan pembangunan Subang ke arah kemajuan itu bisa lebih cepat. “Ya kalau masih ada “Oknum” pasti akan sulit,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Subang H Lili Rusnali juga menyoroti terkait kawasan industri ini.
Ia pun mempertanyakan kelanjutan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sebab hingga saat ini, tak kunjung ada kabar beritanya soal proses Perda tersebut. “Saya ingin titipkan salam untuk DPRD Subang, Perda RTRW ini sudah sampai mana?” kata H. Lili.
Sebab kata Lili, saat ini perencanaan untuk pembangunan di Subang menjadi bias. Dalam berbagai pemberitaan, Subang dibilang seksi untuk calon investor dan potensial untuk menjadi kawasan industri baru.(idr/sep)

0 Komentar