Meminimalisir korban, baik dari sisi korban jiwa, sosial, ekonomi dan budaya. Inilah yang menjadi landasan sikap kita dalam menghadapi Pandemi Covid-19 yang tak tahu kapan berahirnya.
Titik tolak sikap kita terkait Pandemi Covid-19 adalah menjaga nilai kemanusiaan. Sebagaimana tersebut dalam maqoshid al-syariah, atau tujuan-tujuan syariah yaitu memelihara agama(hifz-diin), memelihara jiwa (hifz al-nafs), memelihara akal (hifz al-aql), memelihara keturunan (hifz al-nasl), memelihara harta (hifz al-maal). Pandemi Covid-19 yang telah merenggut banyak korban, juga berdampak kepada kehidupan sosial-ekonomi masyarakat. Nah implementasi Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa tersebut didasarkan pada bagaimana kita bisa ikut menjaga nilai kemanusiaan.Yaitu dengan menjaga diri kita, keluarga dan orang-orang disekitar kita agar terhindar dari Covid-19. Termasuk dengan membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi. Tentu sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri kita.
Sila pertama yang tercermin dalam keimana agama kita masing-masing menuntun kita untuk bersikap “tawakal”.Yaitu sikap berusaha semaksimal mungkin untuk berusaha menjaga diri, keluarga dan orang-orang disekitar kita dari Covid-19, namun tetap memasrahkan dengan dikuatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Apa yang kita bahas ini adalah pada tataran kita sebagai warga masyarakat. Sementara dalam ranah pemerintah, tentu pemerintah telah menjalankan berbagai macam program penanggulangan Covid-19. Menjadi kewajiban bersama dan menjaga disiplin bersama dalam menghadapi Covid-19. Dibutuhkan kebersamaan dan kesadaran dari seluruh warga masyarakat dalam menghadapi Covid-19. Bahasan di atas tentu tidak mendalam. Namun semoga perspektif sederhana tersebut memberikan sedikit titik terang bagi kita untuk menyikapi Covid-19.
Nah untuk membahas pertanyaan ke dua, apakah agama (baca Sila Pertama) menjadi landasan dalam aktivitas ekonomi, sosial, politik, lingkungan, pendidikan dan budaya? kita akan bahas minggu depan. Semoga Allah beri hidayah dan ridho-Nya. Demikian, semoga bermanfaat. Mari kita diskusikan dan semoga bermanfaat. Wallahualam bishawab.. Afwan Salam Kang Marbawi.