PURWAKARTA-Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta, menyebut terjadi penambahan pada warga yang berstatus terkonfirmasi positif sebanyak 5 orang. Kini jumlah warga yang positif mencapai 47 orang.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Purwakarta, dr. Deni Darmawan mengatakan, secara kumulatif jumlah warga yang terkonfirmasi positif di wilayah Kabupaten Purwakarta terdapat 224 orang.
“Hari ini, ada penambahan sebanyak 5 orang. Secara keseluruhan, telah dinyatakan sembuh sebanyak 167 orang. Sebelumnya, kami catat juga ada 10 orang positif telah meninggal dunia, dan hari ini, masih terdapat 47 orang yang berstatus terkonfirmasi positif,” ujar dr Deni.
Menurutnya, sebanyak 47 warga yang terkonfirmasi positif tersebut tersebar pada sejumlah kecamatan. Antara lai 9 orang di Kecamatan Kota, 6 Jatiluhur, 1 Sukatani, 2 Plered, 3 Pasawahan, 1 Tegalwaru, 2 Darangdan, 1 Wanayasa, 6 BBC, 1 Campaka, 3 Cibatu, 1 Kiarapedes dan 11 orang di Kecamatan Bungursari.
Dia mengatakan, Gugus Tugas juga tak henti-hentinya terus melakukan sosialisasi agar warga mematuhi protokol kesehatan, karena pandemi ini masih belum selesai.
“Data lainnya juga kami sampaikan, untuk warga yang berstatus kontak erat bertambah 26 orang, kini jumlahnya 119 orang. Dan warga yang berstatus suspek bertambah 6 orang, kini jumlahnya 40 orang dan probable nihil,” tuturnya.
Dia juga meminta agar masyarakat tetap waspada dan tetap menjalankan anjuran pemerintah berkaitan dengan protokol kesehatan dalam adaptasi kebiasaan baru dimasa pandemi ini. Adapun langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Purwakarta untuk menghadapi situasi ini, Deni menyebutkan melalui pelacakan yang efektif, pelaksanaan manajemen klinis sesuai Permenkes nomor 413 tahun 2020, dan berkoordinasi dengan tim Covid-19 pusat juga provinsi.
Dia mengatakan, dalam upaya mempercepat penanganan pandemi, GTPP Covid -19 Kabupaten Purwakarta terus melakukan rapid dan swab test secara masif. Selain itu upaya memperoleh hasil tes juga dipersingkat agar penularan tidak semakin menyebar.
Menurutnya, dengan semakin banyaknya warga yang menjalani tes, akan lebih mudah untuk mendeteksi jika ada warga yang terkonfirmasi positif. Hal ini otomatis akan ada tindakan medis yang diberikan.
“Mereka akan menjalani protokol yang telah ditetapkan, baik dirujuk di rumah sakit maupun menjalani karantina mandiri secara ketat di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Selain itu, lingkungan sekitar juga akan menyesuaikan dengan lebih memperketat physical distancing antarwarga. Dengan demikian, upaya memutus mata rantai penularan menjadi lebih efektif,” ujarnya.