SUBANG-140 kelompok pembudidaya ikan air tawar diklaim Dinas Perikanan Kabupaten Subang diupayakan dapat bantuan benih. Hal itu disampaikan Kasi Pemberdayaan Pembudidaya Ikan Air Tawar, Agus Darojat kepada Pasundan Ekspres, Selasa (6/10).
Dia menyebut, bahwa bantuan untuk pembudidaya sebenarnya tidak tercantum pada APBD, melainkan langsung dari Kementrian. “Khusus untuk dampak Covid-19, ada bantuan, cuma detailnya bagaimana saya tidak punya datanya. Sebab itu kan hasil koordinasi dengan beberapa intansi seperti Dinas Sosial, dan pemetintahan desa. Cuma untuk bantuan reguler di luar dampak Covid-19, untuk para pembudidaya ya ada, namun itu dari kementerian anggaran pusat, kalau dari APBD belum ada,” jelasnya.
Selain itu, Agus Darojat juga menyebutkan jika bidang ikan air tawar sendiri terus mensosialisasikan agar para kelompok bisa optimal memanfaatkan bantuan dari pemerintah.
Adapun produksi di bidang perikanan, khususnya air tawar, masih terbilang stabil, meski di masa pandemi. Hanya saja tidak pungkiri, ada kenaikan biaya produksi. “Harga pakan (biaya produksi naik), sedangkan harga komoditas masih sama. Sehingga margin nya saja yang berkurang. Karena memang tidak ada subsidi untuk pakan, sebab prodak dari pakan itu sendiri miliknya, swasta,” tambah Agus.
Dia juga menjelaskan terkait hasil produksi ikan air tawar, yang mencapai 38 ribu ton/tahun dari berbagai komoditas. Saat disinggung ada sebagian pemberdaya yang kesulitan memasarkan, menurutnya hal tersebut hanya urusan informasi saja. “Biasa kami temukan, kasus para pemberdata yang latah. Mereka kadang-kadang tidak tahu harga pasaran, hingga akhirnya dipermainkan harganya oleh tengkulak,” tambahnya.
Maka dari itu, Agus menyebut untuk mempersempit kemungkinan “penipuan harga” oleh tengkulak, masyarakat sudah inisiatif, khususnya warga Pantura dengan membentuk asosiasi perikanan. Dengan tergabung kedalam komunitas tersebut diharapkan oleh Agus, bisa menjadi pemberdaya ikan air tawar.
Dia juga sangat mengapresiasi inisiasi masyarakat dengan membangu asosiasi tersebut. “Kita harap beberapa kelompok pemberdaya juga bisa buat asosiasi serupa, agar mudah membangun jejaring dan komunikasi,” pungkasnya.(idr/sep)