PURWAKARTA – Aparat gabungan dari unsur Kepolisian, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Purwakarta telah bersiaga. Mereka akan mengawal aksi gabungan di hari ke tiga dari kalangan mahasiswa dan buruh tentang penolakan RUU Cipta Kerja,Kamis (8/10).
Kapolres Purwakarta AKBP Indra Setiawan mengatakan, untuk jumlah personel pengaman di hari ke tiga ini ada sebanyak 520 personel gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Kabupaten Purwakarta.
Indra mengungkapkan, aparat gabungan pun telah menyebar ke sejumlah titik di wilayah Purwakarta.
“Untuk petugas pengamanan sudah di sebar di titik-titik tertentu seperti, depan kantor Pemkab Purwakarta, Gedung DPRD, dan tempat lainnya,” ucap Indra, saat ditemui di Aula Sarja Arya Rancana, Mapolres Purwakarta, pada Kamis (8/10).
Tak hanya itu, sambung dia, sejumlah personel dari Satlantas Polres Purwakarta juga ditempatkan di titik jalur yang dilalui para demonstran untuk mencegah kemacetan.
“Upaya pengamanan demonstrasi hari ini, kami tetap mengedepankan upaya pengamanan yang humanis dan persuasif. Untuk mengantisipasi tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, kami juga menyimpan 1 unit mobil Water Canon dan mobil pengurai massa,” ucapnya.
Kapolres Purwakarta menghimbau kepada para buruh dan mahasiswa yang melakukan aksi turun ke jalan, mengharapkan agar aksi unjuk rasa dilakukan secara tertib. Peserta aksi juga diminta untuk tetap memakai masker pada aksi demonstrasi di tengah wabah virus corona ini.
“Kami mengimbau para demonstran untuk tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19. Para demonstran dipersilakan menyampaikan aspirasi dengan tertib, dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Kami akan kawal mereka, karena kami (aparat) juga adalah mitra mereka, bukan lawan atau musuh, tetapi mitra,” tutup Indra.(mas/ded)