Sebelum ke gedung DPRD, ribuan buruh melakukan aksi menggelar unjuk rasa dengan cara konvoi menggunakkan kendaraan roda dua dan roda empat ke Pemda Purwakarta.
Tanggapan Ketua DPRD dan Kapolres
Ketua DPRD Purwakarta Ahmad Sanusi menanggapi terkait rusuhnya aksi unjuk rasa menolak pengesahan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law. Dirinya mengaku prihatin dengan adanya tindakan anarkis yang mengakibatkan kerusakan pada pos keamanan sekretariat dewan.
“Mestinya ini tidak terjadi. Saya berharap kawan-kawan buruh melakukan perjuangannya dengan tertib dan aman supaya hasilnya juga baik. Kalau sudah ada kerusakan seperti ini, siapa yang akan bertanggung jawab? Yang rugi kita-kita juga,” ujarnya.
Ahmad Sanusi pun mengaku berterima kasih atas pengamanan yang dilakukan Polri dan TNI yang sudah meredam kerusuhan hingga situasi bisa aman terkendali kembali. “Jajaran Polres Purwakarta dan Kodim 0619/Purwakarta selalu bersiaga. Meski sempat rusuh tapi tetap terkendali,” ucapnya.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa yang dilakukan ini buntut dari disahkannya RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law menjadi UU oleh DPR RI.
Aksi unjuk rasa di Purwakarta pun telah dilakukan sejak Selasa (6/10) hingga Rabu (7/10). Bahkan, para pengunjuk rasa mengancam akan melakukan demo yang lebih masif pada Kamis (8/10).
“Kami akan lumpuhkan total semua akses jalan jika tuntutan kami tak dipenuhi,” kata Ira selaku Ketua PC SPSI Purwakarta seraya menyebut sebagian buruh akan berkumpul dan terpusat menggelar aksi di Jakarta pada Kamis (8/10).
Sementara itu, Kapolres Purwakarta AKBP Indra Setiawan eksklusif kepada Pasundan Ekspres mengatakan, kedelapan orang yang diamankan tersebut bukan dari pihak buruh maupun mahasiswa.
“Saya tegaskan kedelapan orang yang kami amankan bukan dari buruh atau pun mahasiswa tapi pihak yang ikut pada aksi tersebut,” ujarnya kepada koran ini di Mapolres Purwakarta, Rabu (7/10).
Kapolres menjelaskan, kerusuhan berawal dari kesalahpahaman. “Kesalahpahaman saja, tapi bisa terkendali,” ucapnya.
Disinggung terkait adanya aparat atau pendemo yang terluka, Kapolres memastikan tidak ada. “Baik aparat maupun buruh dan mahasiswa tidak ada yang terluka. Ada aparat yang terkena percikan gas air mata, namun kondisinya sudah pulih,” katanya.(mas/add/vry)