SUBANG-Sebanyak 15 orang pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dinyatakan telah meninggal dunia. Selain disebabkan terinfeksi Covid-19, korban menderita penyakit bawaan.
Ketua Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Covid-19, Tommi Hidayat mengatakan jumlah orang yang meninggal dunia itu berdasarkan data dari Gugus Tugas Kabupaten Subang. “Data tersebut sudah disinkronkan, jumlahnya ada 14 orang, terakhir kemarin meninggal dan langsung dimakamkan jadi totalnya 15 orang,” kata Tommi kepada Pasundan Ekspres, Kamis (8/10).
Dia mengaku banyak kendala dalam pelaksanaan pemulasaran jenazah pasien Covid-19 hingga pemakaman di lapangan. Seperti, sering kali kesulitan mencari amil yang akan memandikan jenazah hingga banyak penggali kubur yang enggan. “Banyak penggali kubur yang ketakutan sehingga akhirnya tim TRC yang terkadang menyelesaikan penguburannya. Bahkan saat hendak pemakaman ada keresahan masyarakat sekitar jika ada warga yang meninggal yang di makamkan dengan protokol Covid-19. Itu fakta di lapangan, sehingga tidak mudah,” ungkapnya.
Bahkan, kata dia, dalam prosesi pemakaman tim kerap beberapa kali adu mulut dengan warga sekitar lantaran khawatir menular. Namun dengan edukasi oleh tim dan aparat keamanan dan lainnya akhirnya bisa mereda. “Saya pribadi pernah hampir dicangkul oleh keluarga korban yang tersulut emosinya. Karena pada saat pemakaman keberatan ketika akan dimakamkam dengan protokol Covid -19. Padahal waktu itu, pihak keluarga sudah menandatangani surat pernyataan,” ujarnya.
Plt Direktur RSUD Kelas B Subang, dr. Ahmad Nasuhi mengimbau mayarakat agar tidak mengannggap remeh Covid-19. Pasalnya, penyakit tersebut bisa membuat menurunkan secara langsung imunitas seseorang. “Kami sudah menyiapkan berbagai ruangan di RSUD, untuk menangangi pasien Covid -19. Tapi itu tadi yang saya sampaikan, jangan dianggap remeh penyakit ini,” kata Ahmad.
Dia mengaku pernah menemukan pasien Happy Hypoxia yang awalnya mengeluh sesak nafas hingga dirawat. “Pasien tersebut seperti orang biasa pada umumnya, dan ketika di tes positif Covid -19. Selang beberapa jam ketahanan tubuhnya menurun dan meninggal,” ungkapnya.
Salah seorang Warga Subang, Dani S (38) meminta RSUD Kelas B Subang untuk lebih fokus merawat pasien Covid-19 dengan standar yang baik. Pasalnya, banyak pasien Covid-19 yang kerap tidak tertolong saat di rawat di RSUD Kelas B Subang. “Mekanismenya seperti apa, petugas kesehatannya seperti apa, ini harus di cermati,” ujarnya.(ygo/sep)