Setting “Trump sembuh dari Covid” itu memang dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai bahan kampanye di detik-detik akhir.
Bahkan sampai terungkap ke media adanya skenario yang nekat berikut ini.
Pernah ada rencana, waktu keluar dari RS, Trump akan mengenakan baju dalaman yang heroik. Ia pun akan keluar dari RS dengan badan yang pura-pura lemah. Setelah tiba di Gedung Putih ia akan menghadap kamera puluhan wartawan untuk action: tiba-tiba ia menampilkan sosok yang energetik, lalu merobek baju luarnya dengan kekuatan penuh untuk memperlihatkan baju dalamnya: kaus Superman.
Dengan skenario itu, Trump akan terlihat sebagai superhero yang bisa menyelamatkan rakyat Amerika.
“Entah mengapa skenario itu tidak jadi dilaksanakan,” tulis New York Times pekan lalu.
Kalau skenario itu dilakukan, itulah yang bisa disebut benar-benar “Kejutan Oktober.” Yakni kejutan yang menghibur -daripada kejutan berupa konflik di Asia Timur maupun di Iran.
Trump memang punya sisi baik yang sering dilupakan pembencinya: bahwa Trump belum pernah memutuskan untuk menyerang negara lain. Bahkan Trump menghentikan serangan ke Iran yang sudah tinggal beberapa menit lagi.
Tapi dukungan untuk Trump tetap saja benar-benar merosot. Hanya keajaiban yang membuatnya terpilih lagi. Salah satu keajaiban kecil itu terjadi kemarin. Di kota Portland, negara bagian Oregon.
Di kota itu terjadi kerusuhan lagi. Kali ini agak besar. Menjelang tengah malam. Sampai patung pahlawan Amerika Theodore Roosevelt ditumbangkan.
Sudah lebih 3 bulan selalu ada demo di Portland. Tapi kemarin malam itu berbeda. Demo kali ini membawa tema yang emosional: “Penduduk Asli Marah”. Itulah demo untuk memperingati ulang tahun kedatangan Christopher Columbus ke Amerika. Sekitar 500 tahun yang lalu.
Kedatangan Columbus itulah yang dianggap membuka jalan bagi orang-orang kulit putih Eropa ke Amerika. Lantas menyingkirkan penduduk asli berkulit merah.
Kekacauan di Portland yang tidak habis-habisnya itu bisa menguntungkan Trump. Ia selalu mengampanyekan ini: kerusuhan itu perbuatan kaum kiri yang didukung Biden.
Apa yang terjadi di Portland itu pun lantas disebut bukan lagi demo. Itu kerusuhan.