SUBANG-Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Peduli Lingkungan (Mapeling) mempertanyakan janji dan komitmen Bupati Subang serta Gubernur Jawa Barat, soal upaya penanganan banjir di wilayah Pantura. Hal ini seiring, dengan mulainya masuknya musim penghujan.
“Jangan karena alasan Covid-19, hal yang sangat penting seperti penanggulangan banjir sangat penting. Apalagi dulu disampaikan disini di Pamanukan saat meninjau banjir, cara penanganan nya seperti apa,” kata H Hermansyah yang kini aktif di LSM Mapeling.
Menurutnya, ada titik tanggul Cipunagara yang butuh penanganan seperti di Sukamanah, Pusakajaya, Pamanukan serta wilayah Legonkulon.
“Ada tanggul yang sudah kritis, ada yang rembes, ada yang memang rawan. Nah, waktu itukan RK akan menggandeng BBWS yang memang memiliki kewenangan disitu, tapi sampai sekarang mana realisasinya,” jelas Hermansyah.
Tidak hanya di Pantura sebelah timur, daerah Pantura barat untuk wilayah Ciasem dan Blanakan juga sangat rawan dengan banjir. “Sungai Ciasem dan Cilamaya juga ada banyak yang harus dinormalisasi dan tanggul-tanggul yang butuh penanganan,” ungkapnya.
Untuk itu, Pemda Subang diminta untuk melakukan upaya antisipasi serta berkomunikasi dengan Pemprov Jawa Barat dan BBWS Citarum dalam upaya penanganan banjir di Pantura Subang. “Sebab itu disampaikan langsung oleh Gubernur, dan setelah itu baru ada penanganan tanggul darurat saja, untuk lainnya belum ada,” bebernya.
“Jangan sampai yang datang Indomie lagi, jangan nunggu terjadi, ada antisipasi dulu,” tuturnya.
Hermansyah tak ingin, beberapa kejadian yang sempat menimpa Garut, Bekasi, Jakarta dan di Bandung serta Cimahi terjadi kembali di Subang.(ygi/vry)