PURWAKARTA-Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika menyebutkan klaster pelaku perjalanan menjadi penyumbang tertinggi kasus positif Covid-19, sementara klaster industri berada di posisi kedua.
“Kami sudah memprediksi peningkatan ini karena berkaitan dengan libur panjang kemarin dan dibukanya beberapa lokasi destinasi wisata,” kata Ambu usai menghadiri rapat evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) Tahap II di Kantor Dinas Kesehatan Purwakarta, Senin (9/11).
Untuk klaster industri, kata Ambu, terjadi penambahan cukup signifikan sehingga menempati urutan kedua penyebaran Covid-19. “Antisipasinya pihak perusahaan harus melakukan isolasi ketat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat pula. Kami juga akan melakukan tracing,” ucapnya
Dijelaskannya, evaluasi PSBM Tahap II disimpulkan ternyata ada perluasan untuk penerapan PSBM, yakni sebanyak tujuh desa dan tiga kelurahan yang tersebar di lima kecamatan. “Untuk tiga kelurahan ini adalah Ciseureuh, Munjuljaya dan Sindangkasih akan melaksanakan PSBM hingga 23 November 2020 mendatang,” ujar Ambu.
Industri Berada di Posisi Kedua
Kelurahan Nagri Kaler yang sebelumnya ikut PSBM dinyatakan sudah selesai. “Alhamdulillah di Nagri Kaler ada penurunan yang luar biasa. Saya ucapkan terimakasih kepada lurahnya yang sudah bekerja luar biasa dalam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 sehingga angkanya bisa turun,” kata Ambu.
Kemudian, sambungnya, di Kecamatan Bungursari masih ada satu yaitu Desa Cibeuning. Di Kecamatan Babakancikao ada tiga desa, dan Kecamatan Pasawahan dua desa, yakni Lebakanyar dan Kertajaya.
“Adapun di Kecamatan Jatiluhur masih ada satu desa yaitu Kembang Kuning,” ucapnya.
Disingung terkait kasus meninggal, Ambu mengakui terjadi peningkatan. “Total hingga hari ini ada 33 pasien Covid-19 yang meninggal,” katanya.(add/ysp)