BANDUNG-Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengajak kaum pria untuk menjadi peserta program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana). Ajakan itu bukan basa-basi, namun sudah ia contohkan sendiri dengan menjalani vasektomi alias metode operasi pria (MOP). “Waktu dulu nikah, kami merencanakan untuk menunda punya anak selama satu tahun. Sesuai rencana, setahun kemudian istri hamil. Alhamdulillah kami dikaruniai dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan. Jeda anak pertama dengan kedua 13 bulan. Setelah itu, istri langsung menjadi peserta KB. Sayangnya, istri ternyata nggak cocok dengan semua kontrasepsi. Ada yang jadi jerawatan atau apalah. Oleh karena itu, setelah anak kedua, saya melakukan operasi vasektomi. Saya melakukannya dengan sukarela,” ungkap Yana saat memberikan sambutan kegiatan dalam rangka peringatan Hari Vasektomi Sedunia di Rumah Sakit Kebonjati Kota Bandung, Senin (9/11).
Melalui program-program Bangga Kencana, sambung Yana, para keluarga bisa merencanakan kehidupan masa depan keluarganya dengan memberikan pendidikan yang baik, menjaga kesehatan, serta memberikan ruang kreativitas dan inovasi berkembang dengan baik. Pembangunan sumber daya manusia (SDM) saat ini lebih berorirentasi pada pengendalian pertumbuhan penduduk untuk menjaga kualitas dan struktur penduduk seimbang. “Program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang secara keseluruhan disebut Bangga Kencana menuntut peran kaum pria. Peran kaum pria sangat penting, baik dalam konteks sebagai kepala rumah tangga maupun sebagai pengarah masa depan keluarga khususnya, serta pengarah masa depan bangsa pada umumnya. Program KB bukan hanya tanggung jawab kaum ibu. Karena itu, para pria pun harus berpartisipasi di dalamnya, melalui kontrasepsi mantap atau vasektomi secara sukarela,” tegasnya.
“Saya bersyukur sebagai bagian dari para pria sejati ini untuk berperan aktif untuk masa depan bangsa dan masa depan keluarga. Juga menjadi motivator untuk mengajak para pria lain untuk menjadi peserta program keluarga berencana. Program KB atau kini menjadi Bangga Kencana seolah-olah hanya untuk kaum perempuan. Padahal, laki-laki juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk membangun keluarga berkualitas dengan cara turut mengendalikan kelahiran,” tandasnya