KARAWANG-Pemkab Karawang berlakukan WFH (work from home) atau bekerja di rumah, lantaran puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS ditemukan positif Covid-19. Saat ini, perkantoran pemkab terpantau sepi, karena sebagian pegawai bekerja di rumah.
“Penyebaran terjadi di beberapa dinas. Saat ini pemkab dalam kondisi tertangani. Para pasien sedang dirawat,” kata Asep Aang Rahmatullah, Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Karawang, Kamis (12/11).
Aang menuturkan, klaster pegawai negeri di Karawang terjadi sejak tahun lalu. Tercatat, pernah ada 109 ASN yang dinyatakan positif. Tapi hingga hari ini, masih ada 27 ASN positif yang masih dirawat. Adapun 4 pegawai telah meninggal.
Dampak situasi tersebut, kata Aang, Pemkab mengatur sistem dan jam kerja ASN di Karawang. Sejak kemarin, diterapkan sistem bekerja dari rumah.
“Sebanyak 50 persen bekerja di rumah, 50 persen bekerja di kantor,” kata Aang.
Adapun bekerja dari rumah diprioritaskan untuk ASN yang umurnya 50 tahun ke atas, ASN hamil, dan pegawai yang memiliki riwayat penyakit penyerta.
“Bagi pegawai yang sakit tenggorokan, demam, batuk, pilek, sesak nafas dan nyeri tenggorokan, kita larang untuk masuk kantor,” ungkap Aang.
Wabah corona juga menyerang ASN tenaga kesehatan di Karawang. Adapun tenaga kesehatan yang terpapar yakni dokter gigi, dokter umum, bidan, perawat hingga supir ambulans. “Diduga kuat, para nakes tersebut tertular dari pasien Covid-19 di Karawang. Kemarin, penambahan dari nakes 11 orang yang terpapar virus corona,” ungkap Fitra Hergyana, Jubir Satgas Covid-19 Karawang, Kamis (12/11).
Fitra menuturkan, tak ada klaster baru di Karawang. Adapun klaster terakhir yang berhasil ditemukan adalah klaster ulang tahun line dance dalam ruangan restoran di Karawang Barat.
Ketua Harian Satgas COVID-19 Karawang, Acep Jamhuri menuturkan, dalam acara ulang tahun itu, puluhan orang berkerumun. Seorang positif corona kemudian meniup lilin kue tart yang dikelilingi para peserta pesta. “Droplet orang positif itu menyebar ke kue tart. Kuenya dimakan peserta pesta dan mereka bernyanyi bersama. Itu yang membuat pesta ultah menjadi klaster,” kata Acep.
Acep menyayangkan adanya acara perayaan ulang tahun tersebut. Terlebih, kata Acep, salahsatu penyelenggara adalah orang yang bekerja di salahsatu puskesmas wilayah Karawang Barat.