Oleh : 1.Yulia Enshanty, S.Pd ( Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)
2.Drs.Priyono,MSi ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta )
Perbedaan kondisi geografi tempat tinggal siswa menjadikan banyak kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran daring. Kendala jaringan menjadi masalah yang umum terjadi. Tidak semua siswa tinggal di daerah yang terjangkau sinyal dengan baik, masih banyak siswa yang berada di daerah dengan cakupan sinyal yang kurang memadai. Untuk mendapatkan sinyal, mereka harus mencari tempat yang dapat terjangkau sinyal yang tak jarang jauh dari tempat tinggal mereka. Tentu bukan perkara mudah apalagi jika siswa tinggal di daerah pelosok. Sehingga tidak jarang banyak siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring dengan baik.
Selain kendala jaringan, ketersediaan kuota juga menjadi momok tersendiri saat kegiatan daring, tak jarang siswa seringkali tidak dapat mengikuti kegiatan daring karena tidak mempunyai kuota. Keadaan ekonomi yang kurang memadai menjadikan pembelian kuota tidak dapat menjadi prioritas utama para orang tua. Pada saat ini, meskipun ada bantuan kuota dari pemerintah, tapi kuota yang diberikan jumlah terbesarnya adalah kuota belajar. Kuota belajar ini hanya dapat digunakan untuk mengakses materi tertentu saja,s emetara kuota utamanya terbatas, sehingga acap kali siswa masih terkendala kuota dalam mengikuti pembelajaran.
Kendala lain yang sering kali muncul dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh yaitu adanya keluhan dari siswa karena ruang penyimpanan hp habis/penuh. Hal ini karena banyak materi yang harus mereka download. Materi berbentuk video, word atau PPT ukuran filenya tentu tidak kecil, sehingga tak jarang siswa yang mengeluh handphonenya sudah tidak bisa lagi dipakai untuk mendownload materi.
Mencermati hal tersebut, seorang guru harus bisa mecari alternatif dalam penyampaian materi terhadap siswa. Penyampaian materi oleh guru pada kegiatan daring umumnya banyak menggunakan video pembelajaran. Pada awalnya siswa cukup antusias, tetapi dengan banyaknya guru yang memberi materi dengan menggunakan video, banyak siswa yang mengeluh kuotanya hanya dalam beberapa hari sudah habis dan pada akhirnya tidak bisa mengikuti pembelajaran. Belum lagi jika ada guru yang mengirimkan videonya melalui aplikasi pesan whatsapp, tentuk untuk bisa melihatnya, video harus didownload terlebih dahulu. Jika terlalu sering, maka pada akhirnya siswa mengeluh memory handphonenya sudah mencapai batas maksimum.