Oleh: Ine Wulansari
Pendidik Generasi
“Pelihara TNI, perlihara angkatan perang kita, jangan sampai dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.”
Kalimat yang menghujam ini diucapkan secara tegas dan lantang oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman kepada anak buahnya saat berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Ucapan penuh kesungguhan dan semangat yang membara mengingatkan pada kita tentang posisi tentara bagi sebuah bangsa dan negara. Belum lama ini warganet dihebohkan bahkan sempat viral dijagat maya dengan pemberitaan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab yang dilakukan oleh beberapa anggota TNI. (detikriau.org, 24 November 2020). Tentu saja viralnya pemberitaan ini menjadi bahan perbincangan publik. Ada yang merespon dengan dukungan penuh, namun tak sedikit yang menyatakan bahwa hal ini bukanlah ranah TNI, melainkan tugas Satpol PP dan polisi.
Pengamat militer Fahmi Alfansi Pane memberi penjelasan, jika Koopsus (Komando Operasi Khusus) TNI dibentuk untuk menghadapi keadaan genting yang mengancam negara secara nyata seperti terorisme, separatisme, dan ancaman-ancaman lainnya yang membahayakan. (detikriau.org, 24 November 2020)
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI pasal 7 ayat (1), tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Kewajiban yang diemban oleh TNI bukanlah hal yang mudah. Tidak hanya membutuhkan keahlian yang baik, namun juga secara mental dan fisik dituntut untuk kuat dan cerdas. Masyarakat mengenal TNI sebagai abdi negara yang dekat dan hangat. Sehingga ketika beberapa waktu lalu tersebarnya video yang menunjukkan rombongan TNI ikut mencopot baliho-baliho termasuk baliho ketua ormas Habib Riziek Shihab mengundang reaksi keras dari elemen masyarakat karena tidak biasanya TNI melibatkan diri untuk hal sepele seperti ini.