lingkungan hidupnya. Peranan cahaya dalam pertumbuhan, yaitu dalam proses fotosintesis dengan menyediakan energi untuk diubah menjadi energi kimia dengan bantuan klorofil.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Xu Ming, et al (2020) menunjukkan bahwa penambahan mikroalga dan bakteri pada saat produksi biogas memberikan dampak yang luar biasa. Kualitas hasil produksi biogas meningkat akibat kolaborasi alga-bakteri. Alga dan bakteri tersebut menghasilkan biogas dengan energi yang besar dan senyawa-senyawa yang tidak diharapkan dalam hasil produksi biogas juga berkurang sehingga hasil produksi biogas menjadi lebih murni.
Simbiosis mikroalga dan bakteri merupakan teknik baru dalam pembuatan biogas. Pemanfaatan mikroalga dan bakteri ini sangat efektif untuk pemurnian biogas. Chlorella vulgaris merupakan mikroalga jenis Chlorophyta yang dimanfaatkan sebagai sumber pemurnian biogas. Mikroalga ini terbukti efisien dalam pembuangan kebutuhan oksigen (COD), nitrogen total (NT), dan fosfor total (TP) dalam penelitian interaksi sistem simbiosis alga-bakteri dan pengaruhnya terhadap penghilangan nutrisi dari air limbah sintesis. Mikroalga melakukan simbiosis dengan bakteri endofitik yang hidup di dalam sel semua tanaman yang sehat. Jadi bakteri yang digunakan untuk bersimbiosis dengan alga ini merupakan bakteri yang secara alami berada di dalam alga tersebut.
Chlorella vulgaris dikultivasi untuk didapatkan kultur sekunder kemudian diisolasi untuk mendapatkan bakteri endofitik yang sudah dimurnikan. Bakteri endofitik yang sudah dimurnikan kemudian diidentifikasi melalui pengamatan secara morfologi, pewarnaan gram, dan dianalisis secara molekuler. Kemudian bakteri endofitik hasil pemurnian ini dikultur bersama-sama dengan mikroalga Chlorella vulgaris. Mengultur dua jenis mikroorganisme dalam satu wadah disebut dengan co-culture. Dengan dilakukannya co-culture ini diharapkan alga dan bakteri dapat bersimbiosis untuk menghasilkan biogas dengan kualitas yang bagus.
Bakteri endofitik berpengaruh terhadap pertumbuhan, fotosintesis, dan anhidrase karbonat intraseluler pada aktivitas Chlorella vulgaris. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Xu Ming, et al (2020) didapatkan bahwa pengaruh bakteri endofitik terhadap pertumbuhan dan proses fotosintesis Chlorella vulgaris serta anhidrase karbonat intraseluler akan optimal pada hari ke-7 dengan perbandingan alga dan bakteri dalam kultur, yaitu 10:1. Keberadaan bakteri endofit ini lebih efektif dalam meningkatkan fiksasi CO2 dan transportasi bikarbonat mikroalga. Bakteri endofitik menyediakan berbagai sumber nitrogen, hormon pertumbuhan, antibiotik, vitamin, asam amino, dan pembawa zat besi yang membantu pertumbuhan mikroalga.