Oleh : Umniyatul Ummah
Ibu Rumah Tangga, Pegiat Dakwah
Sungai Citarum yang berada di wilayah Jawa Barat memiliki panjang 269 kilometer, membentang dari Bandung hingga Karawang ini menjadi sumber air bagi lingkungan sekitar dan merupakan aset yang harus dijaga. Namun selama ini persoalan pencemaran sungai di Jawa Barat terutama sungai Citarum masih menjadi sorotan dan tentu saja membutuhkan penanganan yang serius. Apalagi ketika musim hujan tiba tak jarang sungai ini pun meluap dan banjir pun tak dapat terhindarkan.
Memasuki musim kemarau sungai ini tetap menjadi prioritas penanganan, meski tidak terjadi banjir persoalan pencemaran air dan lingkungan kerap terjadi. Hal ini karena masih banyak warga yang belum paham manfaat dari keberlangsungan sungai yang bersih dan asri serta kurangnya edukasi menyebabkan pencemaran lingkungan akibat limbah domestik maupun limbah industri.
Berangkat dari fakta tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat beserta jajarannya berupaya untuk melakukan pemeliharaan dan penataan aliran sungai. Salah satunya melalui program Citarum Harum yang digagas oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan didukung Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2019. Dari program tersebut berharap bisa menjadi percontohan untuk daerah lain dalam hal penanggulangan sungai yang tercemar. “Saya berharap Program Citarum Harum bisa menjadi contoh penanganan atau penanggulangan terhadap sungai-sungai yang tercemar yang ada di Indonesia,” kata Daddy Rohanady, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat. (Republika.co.id, Kamis 26 November 2020)
Untuk menindaklanjuti hal tersebut Biro Kemenko Kemaritiman dan Investasi melakukan kunjungan ke Situ Cisanti beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan tersebut jajarannya tidak berjalan sendiri namun menggandeng influencer atau netizen dari kaum milenial. Mereka ini diharapkan mampu mengangkat program tersebut hingga dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
Masih dari laman yang sama, menurut Kepala Biro Komunikasi Kemenko Maritim dan Investigasi Andreas Dipi Patria, pemerintah sudah memiliki rencana aksi untuk 5 tahun ke depan terkait aktivitas di Sungai CItarum. Andreas berharap, rencana tersebut bisa berjalan dengan baik. Jika rencana tersebut terealisasi dengan baik, pihaknya berharap hal itu dapat dipublikasikan kepada masyarakat. “Kaum milenial ini menjadi salah satu sumber informasi bagi masyarakat. Nah pemerintah dalam hal ini mencoba mengambil peran. Teman-teman influencer ini menjadi bagian sebagai corong menyampaikan pesan-pesan pembangunan,” ujar Andreas dalam siaran persnya, Rabu (25 November 2020).