KOMODOKu Sasaran Kantung Kapitalis

KOMODOKu Sasaran Kantung Kapitalis
0 Komentar

Waktu lalu sempat viral di sosial media seekor Komodo yang menghadang truk di kawasan yang akan dijadikan proyek wisata. Banyak netizen pun ikut meramaikan tagar save Komodo sebagai bentuk protes mereka. Pihak pemerintahpun berdalih hal ini dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hewan langka tersebut. Komodo ini satu-satunya di dunia jadi kita harus jual,” tegas Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Jakarta. (Galamedia.com Jumat, 27/11/ 2020)
Bisa kita lihat adanya proyek pembangunan wisata inipun jelas-jelas akan merusak habitat asli komodo, serta makhluk hidup lainnya. Hal ini akan menimbulkan masalah baru yaitu berpengaruh pada populasi Komodo yang sekarang merupakan hewan langka yang kelestariannya menjadi tanggung jawab kita bersama. Jika hal ini diteruskan efek kerusakan yang ditimbulkannya pun akan dirasakan langsung oleh kita. Bukan hanya itu, manusia dan alam harus menanggung kerugiannya. Disisi lain ada upaya mengalihkan bahwa dalam pengelolaan SDA banyak memberi pemasukan besar bagi negara utamanya pariwisata dan infrastruktur, sehingga wajar hal ini digencarkan secara masif meskipun rakyat sama sekali tak merasakan keuntungan nya tapi sebaliknya kerusakanlah yang nampak.
Pariwisata dan pembangunan infrastruktur adalah salah satu jalan liberalisasi ekonomi kapitalisme. Investor diundang layaknya tamu kehormatan sementara kesejahteraan dan kebutuhan rakyat diabaikan. Inilah wajah kerakusan kapitalis. Hewan dan alam pun terancam akibat penerapan sistem ini. Keberadaan Hewan pun diusik bahkan bisa terusir dari tempat tinggalnya karena nafsu kepentingan manusia. Sistem jahat ini telah memakan banyak korban, yaitu alam, manusia, hewan, dan kehidupan.
Dalam Islam, objek wisata bertujuan sebagai sarana dakwah dan di’ayah (propaganda). Objek wisata ini bisa dipertahankan sebagai sarana memahamkan Islam kepada wisatawan. Negara tidak akan mengeksploitasi pariwisata untuk kepentingan ekonomi dan bisnis. Sumber tetap perekonomian negara terdiri atas empat bidang, yaitu pertanian, perdagangan, industri, dan jasa. Selain itu, ada dari sumber dana lainnya, yaitu harta fai’, kharaj, jizyah, ghanimah, zakat, dan dharibah. Inilah gambaran dari diterapkan nya Islam secara kaffah keberkahan dan Rahmat didapatkan bukan hanya untuk manusia tapi juga hewan, alam dan kehidupan.

0 Komentar