Tantangan ICMI di Era Pandemi dan Disrupsi

Tantangan ICMI di Era Pandemi dan Disrupsi
0 Komentar

Kabupaten Subang merupakan daerah strategis dalam pengembangan pembangunan industri, transpotasi, perdagangan dan hal-hal lain yang mengikutinya. Kabupaten Subang memiliki potensi industri yang cukup menjanjikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2018 terdapat 171 industri yang telah menunjukkan eksistensinya di Kabupaten Subang. Artinya pertumbuhan ekonomi, pendidikan, pariwisata, politik, hukum, agama, sosial dan yang lainnya menjadi potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Kabupaten Subang. Bahkan para pakar memprediksi, jumlah industri di Subang diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya infrastruktur seperti pelabuhan Patimban, Tol Cipali dan akses logistik lainnya yang semakin menggugah minat para investor untuk mendirikan usahanya di Kabupaten Subang.
ICMI orda Kabupaten Subang membaca potensi itu sebagai sebuah anugrah besar dari Allah SWT, yang harus dijaga dan dikembangkan. Kesyukuran anugrah ini mendorong para cendikia, intelektual muslim di Kabupaten Subang untuk bersatu bersinergi memberikan kontribusi terbaiknya bagi pembangunan manusia dan pembangunan infrastrukturnya. Karena pembangunan infrastruktur tanpa diimbangi dengan pembangaunan sumber daya manusia yang unggul dan baik akan menyebabkan kehancuran dan kemelaratan.
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia disingkat ICMI adalah sebuah organisasi cendekiawan muslim di Indonesia. Kelahiran ICMI mempunyai hubungan erat dengan sejarah pembangunan di Indonesia pada masa Orde Baru masa kepemimpinan Presiden Soeharto. ICMI lahir menjelang akhir dekade 1980 dan awal dekade 1990 merespon perkembangan global dan regional di luar dan dalam negeri pada semangat kebangkitan Islam di belahan dunia Timur sebagai “idiologi peradaban” dunia. Di Indonesia, kebangkitan umat Islam ditunjang dengan adanya ledakan kaum terdidik (intelectual booming) di kalangan kelas menengah kaum santri hasil didikan sekolah luar negeri Islam dan para sarjana muslim dari dalam negeri.
ICMI dibentuk pada tanggal 7 Desember 1990 di sebuah pertemuan kaum cendekiawan muslim di Kota Malang. Baharuddin Jusuf Habibie Presiden RI ke-Tiga terpilih secara aklamasi menjadi ketua ICMI yang pertama.
Kemunculan ICMI sebagai organisasi telah menyatukan seluruh kaum cendekia di bawah satu organisasi di Indonesia, dan menjadi motor pergerakan Islam di Indonesia.

0 Komentar