SUBANG-Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kabupaten Subang menjadi prioritas atau sasaran pertama yang akan mendapat vaksin Covid-19. Rencananya, vaksin itu akan dberikan pada Januari 2021.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Meity mengatakan pemberian vaksin itu menjadi kabar menggembirakan bagi nakes. Pasalnya, penyebaran Covid-19 di Kabupaten Subang dinilai cukup tinggi. “Ini merupakan angin segar bagi para tenaga kesehatan. Mereka paling beresiko tinggi terpapar Covid-19, karena mereka menangani pasien-pasien Covid-19,” katanya.
Adapun alasan nakes menjadi prioritas pemberian vaksin lantaran banyak diantara mereka yang terpapar Covid-19. Bahkan hal itu mengakibatkan penutupan pelayanan kesehatan di beberapa Puskemas. “Kami meminta masyarkat agar selau menerapkan protokol kesehatan, dan selalu menjaga imunitas tubuh, jangan berkerumun,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, kata dia, Dinkes akan menggelar simulasi pemberian vaksin Covid-19. Pada simulasi itu, nantinya akan diberikan pemahaman dan tata cara melakukan vaksin.
Paling Beresiko Tinggi
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Subang, dr Maxi mengatakan pemberian vaksin tahap pertama akan diberikan kepada 1.000 tenaga kesehatan di 8 rumah sakit dan 1.200 nakes di Puskesmas. “Rencananya 2.200 tenaga kesehatan dari rumah sakit dan puskemas yang akan divaksin di Januari 2021,” katanya.
Sementara pemberian vaksin untuk masyarkat, kata dia, akan melibatkan BPJS Kesehatan. Lantaran pihak BPJS yang mengetahui secara pasti penerima vaksin tersebut. “Nantinya akan dilibatkan pihak BPJS Kesehatan Subang untuk vaksinasi kepada masyarkat,” ujarnya.
Dia menambahkan sekurangnya ada tiga pihak yang diutamakan mendapat vaksin Covid-19 di Jawa Barat.
Masing-masing yakni, tenaga kesehatan, TNI dan Polri, serta warga di zona merah yang mayoritas berada di wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) dan Bandung Raya.
Dia menjelaskan Subang sudah menyiapkan langkah-langkah termasuk pelatihan dalam vaksinasi untuk menangkal Covid-19 itu. Demikian halnya teknis vaksinasi nanti akan dilakukan di sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit. “Dalam pelaksanannya nanti akan melibatkan 40 puskesmas dan Delapan Rumah Sakit,” terangnya
Untuk sasarannya, dr Maxi belum menyebutkan jumlah pasti. Sebaliknya dia akan meggelar rapat koodinasi dengan pihak BPJS. Selain menetukan jumlah, juga soalsimulasi penyutikan vaksin.