Tentu saja, yang dimaksud tanggung jawab ialah seorang guru mesti mempersiapkan apa saja harus dikerjakan sebelum pembelajaran dimulai, membimbing peserta didik, memberikan penilaian, serta mengevaluasi pembelajaran. Selain itu, media yang tepat digunakan, serta bahan ajar yang tepat. Artinya, pendidik mampu bertanggung jawab terhadap tujan pendidikan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, dalam mata kuliah Micro Teaching yang diampu oleh bapak dosen dede supendi, penulis merasakan proses menjadi calon pendidik yang berkualitas serta profesional.
Dalam proses pembelajaran selain hal diatas yang mesti dipahami. Ada beberapa keterampilan dasar dalam mengajar. Diantaranya : keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan menjelaskan pelajaran, keterampilan membimbing kelompok kecil, keterampilan menggunakan variasi, keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan media pembelajaran, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan mengajar memberikan penguat, serta keterampilan menutup pelajaran.
Pada mata kuliah micro teaching ini, mahasiswa sebelum mengajar dalam ruangan kelas, dilatih lebih dulu mengajar yang dikenal dengan istilah peer Teaching. Peer Teaching ini merupakan metode pembelajaran antar teman sebaya ( tutor sebaya). Artinya, dalam menjelaskan materi pembelajaran serta menerima materi pembelajaran ialah teman sendiri. Dalam peer teaching ini penulis dapat merasakan menjadi sebagai guru serta sebagai peserta didik.
Menurut Edward L. Dejnozken dan David E.Kopel dalam American Education Encyclopedia ( Yopi Nisa Febrianti : 2014 : 81 ) menyebutkan pengertian tutor sebaya adalah sebagai berikut:“Tutor sebaya adalah sebuah prosedur siswa mengajar siswa
lainnya. Tipe pertama adalah pengajar dan pembelajar dari usia yang sama. Tipe kedua adalah pengajar yang lebih tua usianya dari pembelajar. Tipe yang lain kadang dimunculkan pertukaran usia pengajar” . Adapun menurut Aswan (2016:28) “Peer Teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada calon guru.”
Pada Peer Teaching kali ini, penulis belajar memahami beberapa keterampilan dasar dalam mengajar. Keterampilan yang pertama harus dikuasai ialah keterampilan membuka pelajaran. Sebelumnya, penulis hanya mengetahui ketika membuka pelajaran maka hanya ada komponen mengucapkan salam, berdo’a, serta menanyakan kondisi atau kabar peserta didik. Namun, setelah adanya peer teaching ini, penulis mulai memahami bahwa ada komponen lain yang mesti juga dipahami oleh seorang calon pendidik. Menurut penulis, keterampilan membuka pelajaran merupakan kalimat awal (pembuka) yang disampaikan seorang guru sebelum pembelajaran dimulai. Selanjutnya menurut Dadang Sukirman (2012:53) “Adapun tujuan yang utama dari kegiatan membuka pembelajaran, apapun jenis kegiatan yang dilakukan oleh guru harus ditujukan pada upaya menciptakan kondisi siap belajar (pra-pembelajaran)”.