Oleh: Lukman Enha*
Jalan baru: Nyomot belt dan sea belt. Setidaknya belakangan ini, itu yang dibanggakan pemerintahan Ruhimat-Agus Masykur–Kang Jimat-Akur. Jalan baru yang membentang menembus perbukitan, di antaranya Bukit Nyomot bisa disebut Nyomot belt. Ibarat sabuk yang membentang di antara hijaunya perbukitan sepanjang 10 Km. Dapat diprediksi akan memancing denyut nadi ekonomi baru. Kemudian warga Darmaga dan Bukanagara, Kasomalang juga kini tengah berbahagia. Jalan yang sempit sudah diperlebar. Bahkan sudah di-hotmix, mengkilat.
Lalu jalan baru yang tidak kalah penting, walau pendek, yaitu jalur Lingkar Cagak di Kecamatan Jalancagak. Jalan yang sekitar 2 kilometer ini dibuat untuk mengurai kemacetan di Pasar Jalancagak. Kini tinggal diaspal saja. Kabarnya jalan ini sudah direncanakan sejak era Eep Hidayat.
Lalu di Pantura, akan dibangun jalan baru yang membentang sepanjang 37 Km dari Blanakan hingga Patimban, mungkin nyambung ke jalur Pantura. Kelak jika sudah jadi, orang bisa menikmati pemandangan laut Pantura dari bus. Seperti kalau kita menyusuri jalur Pantura Jawa. Jika dilihat dari langit, kelak seperti sabuk pantai-sea belt. Past indah!
Masih akan ditambah, ring road melingkar dari Cibogo ke Selatan, melintasi Kawasan kampus-kampus baru yang akan dibangun: kampus UIN Bandung, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cita (MAN IC) standar nasional, ITB dan kampus yang sudah ada-Politeknik Subang (Polsub). Lalu ring road dari jalur utama melintasi bukit Paseh, melingkar hingga keluar jalur Dangdeur. Agar kendaraan besar tidak masuk ke wilayah kota.
Dua jalur ini akan didanai oleh pinjaman dari bank BJB. Sedangkan tiga jalur di wilayah selatan dari APBD Subang dan APBD Provinsi. Khusus untuk jalur Pantura akan menggunakan dana APBN, kabarnya Bupati Ruhimat sudah sering melobi via Luhut Pandjaitan-menteri yang serbabisa itu.
Semua jalan baru itu terlahir di era Jimat-Akur. Hanya dalam tempo dua tahun. Tancap gas! Ruhimat sampai melobi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jendral Andika Prakasa agar dikerjalan oleh TNI, sebab biasanya lebih hemat. Lalu sekalian pinjam alat berat untuk meratakan area sekitar jalan Bukit Nyomot untuk membangun food estate-kawasan pertanian terpadu.