Apakah taman benar-benar kebutuhan masyarakat? Kalau tidak terlalu butuh, ya dibuat butuh. Tinggal bikin saja narasinya, hehe..Nyatanya masyarakat Jabar memilih si ahli taman dan ahli aplikasi itu. Gubernur muda, ganteng, ahli desain, melek medsos disukai anak muda. Pokoknya heboh! Terpilihlah Kang Emil, gubernur produk internet (medsos).
Apakah yang dilakukan Jimat-Akur dengan membangun jalan baru itu benar-benar dibutuhkan masyarakat Subang? Pasti Anda sudah tahu jawabannya. Tapi tepat di tahun kedua Jimat-Akur, 19 Desember 2020, Kabupaten Subang malah mendapat predikat yang kurang memuaskan. Dikategorikan daerah yang kurang/sulit inovatif dalam Anugerah Innovative Government Award (IGA) dari Kemendagri. Tenang, jangan panik. Predikat itu juga disandang Kabupaten Purwakarta, Karawang, Kuningan, Sukabumi, Kota Banjar dan Kota Tasikmalaya.
Jika pun dapat penghargaan, bisa jadi bukan itu pula yang terlalu dibutuhkan masyarakat Subang. Walaupun itu indikator inovasi. Toh dapat penghargaan berderet juga tetap akan disebut: rakyat butuh program nyata, bukan piagam dan piala!
Selamat dua tahun Jimat-Akur! Lanjutkan saja jalan baru dan membangun pasarnya. Itu terasa lebih kongkrit. Sebab bermain digital seperti Kang Emil mungkin tidak akan cocok. Lain ladang lain ilalang. Tapi tetap harus menyapa anak muda di jagat maya. Sambil jangan lupa: petani butuh pupuk, nelayan butuh penghasilan setelah lautnya jadi pelabuhan, buruh ingin layak upah, ASN butuh pemicu agar inovatif dan apresiasi atas kinerja. Lebih dari sekadar nol rupiah. Anak sekolah dan santri juga perlu fasilitas belajar yang layak.
Banyak ‘PR’ yang harus dikerjakan, tapi memang Anda dipilih untuk menyelesaikan banyak ‘PR’. Kompleks masalahnya, tapi memang Anda orang terpilih untuk memahami kompleksitas itu. Jebol APBD karena Corona, memang Anda orang terpercaya untuk menanggulangi segala bahaya. Masyarakat Subang menunggu. Ada keseruan apa selanjutnya. Sambil bersabar, mari kita tahun baruan di jalan-jalan baru.(*)
*Penulis: Pimpinan Redaksi Pasundan Ekspres