CINTA YANG DILANDASI KEIMANAN

CINTA YANG DILANDASI KEIMANAN
0 Komentar

Oleh : Andi Noor Fitrah Syarifin, M.Pd.

Tulisan kali ini saya beri judul seperti di atas setelah merenungi sebuah ungkapan yang sangat terkenal di kalangan Umat Islam khususnya dari saudara-saudaraku warga Nahdhiyyin yaitu “Hubbul Wathan Minal Iman” (mencintai negeri/nasionalisme adalah bagian dari keimanan kepada tuhan). Menurut KH. Prof. Dr. Sadi Aqil Siroj yang dikutip dari www.nu.or.id , ungkapan tersebut bukanlah hadis Rasulullah. S.A.W. melainkan ucapan Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ary. Ucapan Hadratus Syaikh KH.

Hasyim Asy’ary tersebut seakan menegaskan bahwa kecintaan kita kepada negeri ini betul-betul haruslah berasal dari hati yang penuh dengan keimanan kepadaNya sehingga nilai-nilai ketuhanan meresap di dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Rasa cinta kepada negeri yang merupakan buah dari keimanan kepadaNya bukanlah isapan jempol belaka. Tapi benar-benar cinta yang ikut serta di dalam perjuangan merebut kemerdakaan bangsa sejak dulu. Maka tidak heran jika di dalam alinea ketiga pembukaan UUD 1945 dengan jelas tertulis “atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa…….” dan pada sila pertama pancasila berbunyi “ketuhanan yang maha esa”. Nasionalisme bangsa ini yang berlandaskan keimanan kepadaNya, menurut saya adalah nasionalisme yang berdimensi akhirat.

Baca Juga:Memaknai Sila Kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” Bagian Kesatu Gerak Hati Kemanusiaan(E-Paper) Pasundan Ekspres 24 Desember 2020

Mengapa saya mengatakan demikian? Karena dengan kemerdakaan bangsa yang merupakan rahmat dan amanat dari Allah ini tentu kelak akan dihisab di hari akhirat. Dengan apa kita mengisi mengisi kemerdekaan bangsa ini? Sudah sejauh mana kita sebagai bangsa menjalankan amanat untuk mensejahterakan segenap tumpah darah bangsa ini? Usaha apa yang sudah kita kerahkan untuk mengantar bangsa ini agar menjadi bangsa yang besar dan bersama-sama dengan bangsa yang lain di dalam menyejahterakan umat manusia? Dan yang lebih penting, sebagai generasi penerus para pendiri bangsa, sejauh mana kita mempertahankan dan menjaga amanat para pendiri bangsa yaitu ideologi pancasila yang denganya nilai-nilai sila ketuhanan dan empat sila lainnya akan selalu menjadi roda penggerak kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menjaga amanat para pendiri bangsa untuk selalu mempertahankan keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, adalah bentuk cinta kepada negara. Sikap mencintai tanah air pernah dicontohkan oleh Rasullah:

0 Komentar