SUBANG-Wacana akan dimulainya pembelajar tatap muka mulai Januari 2021 mendatang, setelah lebih dari 5 bulan menjalani belajar daring dan luring karena pandemi Covid 19, mulai dipersiapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Subang.
Bahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Tatang Komara, S.Pd., M.Si., menyebut, 95 persen orang tua siswa bahkan susah mengizinkan dilakukan pembelajaran tatap muka.
“Kita sudah menyiapkan segala sesuatuanya, termasuk izin orang tua. Jadi, kalau hitung-hitungan kita, sudah 95 persen se-Kabupaten Subang ini yang mengizinkan, adapun belum mengizinkan masih melihat-lihat,” ungkap Tatang, Senin (28/12).
Rencana itu juga memunculkan pro kontra di masyarakat, mengingat Covid-19 masih mewabah. Di Subang, padahal Tatang Komara mengatakan, pihaknya belum menentukan soal pelaksanaan belajar tatap muka. Soal ini, jelas Tatang, kewenangannya ada di Bupati.
“Namun keputusan itu sangat ditentukan oleh kepemimpinan dalam hal ini bupati, tidak dalam wilayah kita, namun teknisnya kami yang menyiapkan. Kita sudah menyiapkan segala sesuatunya,” tambah Tatang.
Dia menegaskan, apapun keputusan pemerintah, pihaknya sudah menyiapkan skenario, baik belajar sistem daring maupun belajar secara tatap muka.
“Apapun yang diberlakukan, kami sudah siap, secara teknis kami sudah siap. Diberlakukan daring kami memang berupaya melengkapi fasilitas daring. Kalau tatap muka, kita juga membuat skenario terkait tatap muka, yang tetap prioritaskan protokol kesehatan,” terangnya.
Disdikbud Siapkan Skenario Teknis
Dilain pihak, Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Subang, Ujang Sumarna justru menilai bahwa belajar tatap muka belum siap dilaksanakan di Subang, dia mengaku telah melakukan pengecekan ke beberapa sekolah, dan hasil nya dapat disimpulkan bahwa belajar tatap muka belum siap dilakukan.
“Saya sendiri sebagai Ketua Komisi IV DPRD Subang, telah melakukan cek dan ricek ke beberapa Sekolah di Kabupaten Subang, ternyata setiap sekolah yang ada di Kabupaten Subang, hingga saat ini belum ada kesiapan untuk melaksanakan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengaku akan melakukan koordinasi pada pihak Dinas Pendidikan, Bupati, bahkan satgas Covid-19 untuk memastikan berlangsungnya kegiatan belajar tatap muka, dia menegaskan jangan sampai biaya untuk penerapan protokol kesehatan, seperti pengadaan handsanitaizer dan sabun pencuci tangan, bahkan masker dibebankan pada orang tua siswa.”Nanti akan kita koordinasikan,” pungkasnya.(idr/vry)