Oleh: Wike Wijayanti
Mahasiswa IKIP SILIWANGI
Angka kemiskinan semakin meningkat, kasus kriminal apalagi, korupsi dimana-mana. Setidaknya itulah fakta yang bisa kita lihat setiap hari entah itu di sosmed, TV, Koran bahkan sekitar rumah kita. Peristiwa demi peristiwa seiring sejalan terus mengalir tanpa ada hentinya, penyelesaianpun tak kunjung memberikan solusi yang tepat, faktanya kasus selalu berulang terjadi. Hukum seakan tumpang tindih, entah mana yang benar dan salah tidak ada bedanya. Karena faktanya rakyat kalangan bawah mudah di jerat hukum sedangkan rakyat kalangan atas mudah dibebaskan. Inilah realita kehidupan didalam bingkai Demokrasi.
Dari sini bisa kita lihat bahwa sistem demokrasi sudah gagal dari akarnya, mengapa? Ada beberapa alasan yang mendasari hal ini, diantaranya: 1) Demokrasi lahir dari hawa nafsu manusia, bahwa demokrasi ditujukkan hanya bagi mereka yang meiliki kepentingan didalamnya maka wajar kesejahteraan mustahil diraih dan kemiskinan tak kunjung usai. 2) Demokrasi berdiri tidak sendirian akan tetatpi berkolaborasi dengan kapitalisme didalamnya, buktinya kita ketahui bersama bahwa berpolitik dalam sistem ini membutuhkan biaya yang tak sedikit maka selalu ada sokongan dari para pengusaha dan asing aseng agar seseorang bisa terjun ke kancah perpolitikan. Untuk membayarnya para politikus akan merumuskan berbagai kebijakan sebagai bayarannya atau bisa juga dengan melakukan tindak korupsi yang jelas-jelas merugikan negara. Inilah hukum buatan manusia yang jelas-jelas manusia adalah makhluk yang lemah dan terbatas Allah swt berfirman :
“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?” (QS. Al Maidah:50)
Maka wajar saja rakyat selalu menderita, diterjang masalah bertubi-tubi dan selalu diarahkan pada kubangan dosa setiap harinya, Umat Islam utamanya tak bebas menjalankan ibadahnya, para ulama dikriminalisasi, umat benar-benar dijauhkan dari agamanya Na’udzubulillah. Inilah akibat abainya negara dalam mengurusi rakyatnya, tidak ada penjaminan keamanan serta pemenuhan kebutuhan yang merata. Apakah ini kehidupan yang hakiki? Maka umat saat ini membutuhkan alternatif sistem lain yang didalamnya hukum Allah ditegakkan. Dialah sistem Daulah Islam yang jelas-jelas bagian dari ajaran Islam. Daulah Islam sebagai Institusi negara yang akan menerapkan seluruh hukum Islam. Maka akan terwujudlah Hidup sejahtera, minim kriminalitas, pendapatan merata, keadilan, generasi hidup dalam jaminan keamanan, pendidikan yang baik dan benar dalam melahirkan manusia baik dan bermanfaat, mendapatkan pelayanan Kesehatan yang baik dan gratis. Kehidupan yang hakiki dapat diraih ketika hidup diatur dengan Islam dalam Institusi Daulah Islamiyah.