Oleh: Siti Nurjanah
Pendidikan Biologi UPI 2017
Pada tanggal 11 Maret 2020, organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) menyatakan wabah penyakit akibat virus corona yang disebut COVID-19 sebagai pandemik global (WHO 2020). Akibat dari pandemik covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang (Siahaan, 2019).
Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah. Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemik covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru, kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak (Siahaan, 2019).
Dengan munculnya berbagai permasalah tersebut tidak meutup kemungkinan menurunkan motivasi belajar pada anak. Sedangkan motivasi belajar itu penting, di mana menurut Novianti (2017) motivasi belajar dalam diri seseorang akan menimbulkan gairah atau meningkatkan semangat dalam belajar. Motivasi belajar mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar yaitu pemahaman materi dan pengembangan belajar. Selain itu, motivasi belajar adalah sebuah penggerak atau pendorong yang membuat seseorang akan tertarik kepada belajar sehingga akan belajar secara terus-menerus.
Seperti yang kita tahu bahwa pada kegiatan pembelajaran siswa pastinya akan mencatat apa yang mereka pelajari. Catatan yang siswa buat biasanya dirangkum lebih singkat daripada buku, hal ini dilakukan untuk mempermudah siswa saat belajar pada saat akan ujian. Namun kondisi pembelajaran pada saat sekarang berbeda dari biasanya, di mana pembelajaran dilaksanakan secara daring. Di mana, ketika biasanya siswa bisa bertatap muka secara langsung bersama guru dan temannya, namun sekarang siswa hanya bisa bertatap muka secara daring. Pembelajaran luring secara langsung memberikan semangat dan kesan tersendiri kepada siswa dibandingkan dengan pembelajaran daring. Oleh karena itu, siswa memerlukan sesuatu yang bisa membangkitkan motivasinya dalam belajar. Salah satu yang bisa dilakukan adalah menggunakan metode mind mapping dalam pembelajaran.