Sistem kapitalisme-sekularisme gagal mengentaskan perempuan dari kemiskinan dan kelaparan akibat ketidakadilan distribusi sumber daya ekonomi, gagal memberikan keamanan dan ketentraman bagi perempuan, juga gagal mewujudkan kehormatan perempuan akibat penerapan hukum buatan manusia yang bisa tarik ulur dan tawar menawar.
Berbeda dengan pandangan kapitalisme-sekularisme mengenai perempuan, Islam sejak diturunkan Allah Swt. sudah mengatur posisi perempuan sedemikian indah, imbang dan mulia di samping laki-laki. Islam memandang, perempuan adalah makhluk yang secara manusiawi, sama dengan laki-laki. Allah Swt. menciptakan potensi pada perempuan dan laki-laki sama. Punya akal, perasaan, dan nafsu.
Dalam diri perempuan dan laki-laki, sama-sama diciptakan hajatun udhawiyah (kebutuhan jasmani) dan gharizah (naluri). Tapi secara fisiologi, organ dan fungsi tubuh, perempuan dan laki-laki jelas beda. Ini yang lantas membedakan peran kodratinya. Perempuan ditakdirkan hamil, menyusui, diberi tanggung jawab di wilayah domestik. Sementara laki-laki, diberi tanggung jawab di wilayah publik, mencari nafkah, mendidik istri dan anak serta melindungi mereka.
Perbedaan tugas ini bukan berarti membedakan kasta, martabat, apalagi diskriminatif. Ibarat neraca keseimbangan, ini justru untuk menciptakan harmonisasi di dunia. Ibaratnya ada siang ada malam, tidak ada penilaian malam lebih mulia dari siang atau sebaliknya. Laki-laki dan perempuan pun demikian. Yang membedakan mulia tidaknya adalah amalan. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat al-Hujurat ayat 13:
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di hadapan Allah adalah yang paling bertakwa.” (QS. al-Hujurat : 13)
Karena itu, perempuan hendaklah tetap pada fitrahnya, berkiprah sebagai perempuan. Sebab, setiap perbuatan yang menyalahi kodrat dan nurani, niscaya tidak akan menemukan kebahagiaan, kecuali semu.
Untuk mewujudkan kemuliaan sejati, seluruh perempuan (dan laki-laki) harus meninggalkan sistem kapitalisme-sekularisme dan kembali pada ideologi Islam. Sistem inilah yang mampu menciptakan tatanan kehidupan sempurna karena berasal dari Dzat Yang Maha Sempurna.
Saatnya memperjuangkan penerapan Islam secara kafah dengan tegaknya Khilafah Islamiyah. Hanya khilafah yang menjamin hak-hak perempuan, meninggikan harkat dan martabat perempuan serta menjamin kesejahteraan dan keadilan hakiki.