Hanya demi diet, Juwita Bahar rela tak makan nasi dua tahun, akhirnya alami koma dan idap penyakit serius di otak.
Nama Juwita Bahar memang tak asing lagi di duna hiburan Tanah Air. Sosok wanita muda cantik ini memang sempat menghiasi layar kaca saat membintangi beberapa sinetron.
Selain itu, Juwita juga dikenal sebagai salah satu penyanyi. Bakat dalam dunia tarik suara yang dimiliki Juwita memang tak lepas dari sang ibu yang juga merupakan seorang Diva Dangdut, Annisa Bahar.
Namun, beberapa waktu ini nama Juwita Bahar sempat meredup dan info terbaru sang artis dikabarkan telah menikah. Selain itu, Juwita juga dikenal sebagai salah satu penyanyi.
Bakat dalam dunia tarik suara yang dimiliki Juwita memang tak lepas dari sang ibu yang juga merupakan seorang Diva Dangdut, Annisa Bahar. Namun, beberapa waktu ini nama Juwita Bahar sempat meredup dan info terbaru sang artis dikabarkan telah menikah.
Sejak awal diet, Juwita Bahar sudah mengurangi porsi makan nasi putihnya. Lama kelamaan, Juwita bahkan tak menyentuh nasi sama sekali.
Diet ketatnya ini ia lakukan sewaktu berusia 10 tahun. Juwita mengaku tak mengonsumsi nasi selama 2 tahun. Ia tetap mengonsumsi protein, namun asupan karbohidratnya tidak seimbang.
Tubuh langsing yang ia idamkan memang didapatkan, tapi kesehatan tubuhnya justru memburuk. Ia sempat tak sadarkan diri alias koma selama 15 hari.
Juwita Bahar mengungkapkan kalau dirinya tak merasakan sakit. Tiba-tiba saja ia tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Dikabarkan Juwita Bahar terpapar virus yang menyerang fungsi otaknya.
Penyakit itu menyerang karena diduga imunitas tubuh Juwita Bahar menurun. Hal ini terjadi lantaran tubuhnya tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang cukup.
Tubuh langsing yang ia idamkan memang didapatkan, tapi kesehatan tubuhnya justru memburuk. Ia sempat tak sadarkan diri alias koma selama 15 hari.
Juwita Bahar mengungkapkan kalau dirinya tak merasakan sakit. Tiba-tiba saja ia tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Dikabarkan Juwita Bahar terpapar virus yang menyerang fungsi otaknya.