Namun, para laskar penolong agama Allah Subhanahu wata’ala bukanlah jiwa-jiwa yang sekali pukul langsung mundur. Dia tetap kuat, bertahan, dan semakin menggelora semangat juangnya.
Patah tumbuh hilang berganti. Dibubarkan 1 laskar, akan tumbuh banyak laskar yang kian mengeratkan ukhuwah keislaman. Karena pribadi Muslim yang yakin akan amanah menolong agama Allah Subhanahu wata’ala lewat dakwah dan muhasabah terhadap penguasa adalah kewajiban. Adanya penuh dengan halang rintangan. Justru jika dakwah jalan mulus tanpa ada batu sandungan, bisa jadi Anda salah jalan.
Sebagaimana perjalanan dakwah Rasulullah Saw dan para sahabat saat di Makkah, adanya tak luput dari penganiayaan, fitnah keji sampai pada puncak pemboikotan. Namun, hal demikian adalah bagian dari konsekuensi perjuangan dalam menjemput pertolongan Allah Swt.
Sehingga jiwa-jiwa penolong agama Allah Subhanahu wata’ala akan sangat paham bahwa “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” ungkapan dalam ayat Quran Surat Al-Insyirah yang diulang dua kali sebagai indikasi penegasan.
Sebuah pesan berharga bagi umat bahwa dakwah, amar makruf nahi mungkar tak kenal gentar. Dipukul selangkah, akan maju seribu langkah dalam memperjuangkan kemuliaan Islam. Agama sekaligus pandangan hidup yang Allah amanah untuk diterapkan dalam kepemimpinan Islam (khilafah Islamiyah). Bersegeralah menjemput pertolongan Allah, memenuhi sanjungan sebagai umat terbaik dengan memperjuangkannya.
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS: Ali Imron 110)Wallahu’alam bishowab