PARIS – Selain Manchester City, Paris Saint Germain (PSG) adalah salah satu klub raksasa Eropa, yang bisa dikaitkan dengan kedatangan Lionel Messi. Begitu kontraknya dengan Barcelona berakhir tahun ini, Messi akan berstatus bebas transfer, dan melenggang dengan bebas ke klub mana pun.
Akan tetapi menurut pengamat sepak bola, menghadirkan Messi ke Paris, bukanlah rencana yang pintar, jika dilihat dari sisi ekonominya. Mendatangkan pesepak bola berjuluk La Pulga itu, bukanlah langkah yang bijak, bahkan untuk klub kaya seperti PSG sekalipun.
“Dengan adanya financial fair play, selain juga pandemi dan efeknya terhadap PSG, saya tidak tahu bagaimana klub akan menggaji pemainnya,” kata Julien Laurens seperti dikutip FIN dari MARCA, Senin (11/1).
“Jika Neymar saja butuh 30 juta euro (Rp508 miliar) per tahunnya, Maka PSG harus mengeluarkan 60 juta euro (Rp1 triliun lebih) untuk Messi. Sementara Mbappe akan berada di kisaran Neymar,” terangnya.
Dengan demikian, PSG akan dihadapkan pada pengeluaran sebesar Rp2 triliun setiap tahunnya. Jika PSG menginginkan trisula maut. Namun untuk ukuran itu, PSG bakal kewalahan mengaturnya.
“Hanya dari tiga pemain ini, setiap tahunnya PSG harus mengeluarkan 150 juta euro untuk menggaji mereka. Nilai itu hanya untuk gaji (itu belum termasuk bonus). Secara finansial hal itu mustahil. Meski mereka ingin mencobanya, saya rasa itu tidak realistis,” tutupnya.
Sebelumnya, pelatih baru PSG Mauricio Pochettino mengatakan, jika timnya akan terbuka untuk pemain hebat mana pun yang ingin bergabung, Hal itu kemudian diartikan oleh sebagian pihak, sebagai ajakan sang pelatih untuk seorang Messi.
“Mari kita kesampingkan dulu rumor soal kedatangan Messi. Intinya, pemain hebat manapun boleh bergabung dengan PSG,” kata Pochettino belum lama ini.(fin/ded)