PURWAKARTA – Musim hujan yang sudah mulai intens turun di wilayah Purwakarta membuat Pemerintah Kabupaten Purwakarta siap siaga mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, terutama terkait bencana banjir dan longsor.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengaku Pemkab Purwakarta telah melakukan langkah antisipasi dengan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait dalam masalah kebencanaan.
Menurutnya, ada beberapa titik yang telah dipetakan sesuai mitigasi melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Purwakarta. “Kami sudah petakan mana-mana saja wilayah yang rawan banjir dan wilayah mana saja yang memang rawan terjadinya bencana longsor,” katanya, di Purwakarta, Selasa (12/1).
Adapun wilayah kecamatan yang masuk dalam rawan banjir, Anne menyebut ada di Kecamatan Purwakarta dan sekitarnya. Sementara bencana longsor, kata Anne Ratna berada di daerah dengan dataran tinggi, seperti Kecamatan Pondoksalam, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Wanayasa dan Kecamatan Bojong.
“Wilayah-wilayah yang rawan bencana itu sudah kami buatkan posko yang sama dengan posko pandemi Covid-19. Jadi, masih dalam satu satgas,” kata Ambu Anne Ratna.
Menurutnya, permasalahan kebencanaan pun sudah mulai dirasakan di Purwakarta, seperti yang terbaru ialah adanya bencana banjir di wilayah Kampung Selaeurih, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, yang merendam sebanyak tiga rumah lantaran longsoran tanah yang menyumbat saluran air sehingga meluap ke pemukiman warga.
Belum lagi, permasalahan banjir cileuncang kerap terjadi di sekitar perkotaan Purwakarta, semisal di sekitar Taman Air Mancur Sri Baduga (Situ Buleud) hingga ke wilayah Munjuljaya. Berdasarkan data dari Diskar PB Purwakarta, sepanjang 2020 bencana longsor berada di posisi dua terbanyak setelah kebakaran yang terjadi di Purwakarta dengan persentase 33 persen.(mas/sep)